Wulan Guritno dan Shalom Razade Bintangi Trinil, Film Horor Garapan Hanung Bramantyo Setelah Vakum 17 Tahun

By Rahma, Selasa, 12 Desember 2023 | 14:45 WIB
Shalom Razade dan Wulan Guritno (Film Trinil)

NOVA.ID - Mengawali Tahun 2024, Hanung Bramantyo menghadirkan karya baru, Trinil.

Sutradara peraih 2 Piala Citra ini comeback di genre horor setelah 17 tahun.

Kali terakhir, ia menggarap genre horor lewat Legenda Sundel Bolong pada 2007, yang kisahnya berlatar tahun 1965.

Kini Hanung Bramantyo, lagi-lagi bermain dengan latar sejarah, yakni dekade 1970-an.

Sinopsis Film Trinil

Kala itu, Indonesia kali pertama memasuki fase pemilu dengan peserta 3 partai yakni PPP, Golkar dan PDI.

Pada masa itu, situasi politik di Indonesia sedang memanas. Banyak terjadi pembunuhan di kalangan ulama.

Trinil dibintangi Carmela Van De Kruk, Rangga Nattra, Fattah Amin, Shalom Razade, dan Wulan Guritno.

Naskahnya, ditulis oleh Haqi Ahmad bersama Hanung Bramantyo.

Trinil yang diproduksi Dapur Film dan Seven Skies Motion mengisahkan pasutri Rara (Carmela Van Der Kruk) dan Sutan (Rangga Nattra) yang siap memulai hidup baru setelah berbulan madu.

Rara mewarisi perkebunan teh nan luas di Jawa Tengah milik William Saunder, ayahnya, seorang lelaki Belanda yang sangat mencintai Indonesia.

Sutan bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Suatu malam, Rara merasakan ketindihan kala dia tidur.

Baca Juga: Jadi Debut Hanung Bramantyo, Serial 17 Selamanya Ternyata Digarap Satu Tahun

Padahal selama bulan madu, dia selalu nyenyak tidur di malam hari.

Sadar ada yang tak beres, Sutan minta bantuan Yusof (Fatah Amin), teman sekolahnya saat mereka di Penang, Malaysia, yang kini piawaimenangani beragam kasus mistis. Mulanya, Rara menolak ide ini. Namun, teror makin mencekam.

Puncaknya, hantu kepala tanpa badan muncul dengan sebuah permintaan, “Trinil, balekno gembungku (kembalikan tubuhku).”

Tayang di bioskop pada 4 Januari 2024, Trinil menjadi film pertama Wulan Guritno adu peran dengan sang anak, Shalom Razade.

Shalom Razade akan memerankan Ayu versi muda. Sedangkan Ayu versi dewasa dimainkan Wulan Guritno.

"Ini pertama main sama Shalom, tapi gak satu frame juga. Kita mainin peran yang sama yakni Ayu, dia mainin mudanya si Ayu," ujar Wulan.

Shalom menceritakan tantangan memerankan tokoh yang sama dengan ibunya.

"Pokoknya yg sulit harus memerankan orang yg sama, saya gak ada dialog cuman gerak geriknya harus sama," timpal Shalom.

Wulan Guritno pun menceritakan alasannya menerima tawaran bermain film horor adaptasi drama radio Trinil ini.

"Saat itu suatu hari di siang hari, ada telfon berdering dari Hanung Bramantyo. Dia cerita mau bikin film horor lagi setelah 17 tahun kan dia, terus di cerita soal karakter Ayu karena dia adalah wanita yang terobnsesi untuk berkuasa, sehingga ia menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, nah itulah tragedi dan keserakahannya gak bisa aku ceritain," papar Wulan.

Baca Juga: Hanung Bramantyo Berhasil Garap Film Pendek Horor di Rumah dengan Alat Seadanya

"Udah jelas gue meranin dari hidup sampai mati dan sampai gentayangan. Ini kompleks banget yang harus saya perankan, gimana sorot mata saat hidup dan sudah meninggal gak sama, saya merasa dapat tantangan baru dan memperkaya akting saya," tambah Wulan.

Wulan berharap pendengar drama radio trinil yang ngetren banget di Tahun 1980-an bisa menikmati film ini.

Bagi mereka yang melewati masa kecil maupun remaja di dekade 1980 dan awal 1990-an, tentu familier dengan Trinil.

Trinil adalah lakon sandiwara radio yang meledak pada 1985.

Suara rintihan, “Trinil, balekno gembungku,” yang ikonis berasal dari tokoh Mbok Suminten.

Di eranya, popularitas Mbok Suminten menyaingi Mak Lampir dan Nini Pelet.

Kini, saatnya para pencinta film menjadi saksi kengerian Trinil di layar lebar. (*)