Mahfud MD Dorong Kualitas Barang Lokal Setara Internasional hingga Pangkas Birokrasi UMKM

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Minggu, 24 Desember 2023 | 20:30 WIB
visi dan misi dari pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2024, Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P dan Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P. (Instagram Ganjar Pranowo)

NOVA.id - Debat ketiga calon wakil presiden (cawapres) berlangsung pada Jumat, (22/12) di JCC, Jakarta.

Tema debat kedua yang didiskusikan adalah ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD unjuk gagasan dan wawasan terkait tema tersebut.

Sebelum melakukan debat, ketiganya diberikan waktu untuk menyampaikan visi, misi, dan program masing-masing bersama pasangan capresnya.

Adapun visi dari Ganjar Pranowo dan Mahfud MD adalah sebagai berikut:

"Mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah".

Pertanyaan pertama panelis ditujukan pada Mahfud MD dengan masalah potensi digitalisasi yang merugikan usaha lewat penyalahgunaan data digital.

Menurut Mahfud sudah ada UU PDP dan ITE sebagai kebijakan data digital. Ada disrupsi luar biasa di perkembangan digital.

Banyak rakyat jadi korban kegiatan ekonomi digital seperti pinjol dengan bunga hutang yang cepat meningkat, sehingga banyak korban yang bunuh diri, Polri dan OJK klaim isu ini diluar wewenang mereka.

Di saat rapat bersama dengan Kemenko Polhukam, kita nyatakan ini adalah tindak pidana dan para pelaku harus segera ditangkap.

Mahfud juga mengungkap bahwa dalam visi misinya bersama Ganjar, sudah ada poin terkait infrastruktur fisik, regulasi, digitalisasi, dan penegakan untuk cybersecurity.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Perempuan, Anak, dan Difabel Wajib Diberi Afirmasi dan Ruang untuk Terlibat

Sedangkan untuk masalah investasi dan juga UMKM di Indonesia, Mahfud memberikan kritik terhadap jawaban Muhaimin.

Menurutnya, di lapangan, investasi sulit. Prosedur bertele-tele, ada konflik kepentingan. Ada urusan yang harusnya untuk rakyat, dihabiskan untuk birokrasi dan tidak ada yang sisa untuk rakyat. Misalnya, untuk mendapatkan izin UMKM sangat mahal.

Saat pertanyaan untuk Gibran mengenai pembangunan infrastruktur fisik atau SDM dan ekonomi rakyat, Mahfud juga memberikan tanggapan berikut.

"Harus kita lanjutkan IKN, tapi sejauh ini yang kita tahu, tidak ada satupun investor yang masuk, coba sebutkan investor mana yang masuk ke IKN?" tanya Mahfud.

Soal pembangunan 40 kota selevel Jakarta yang disebut Muhaimin, Mahfud lantas menanyakan hal berikut.

"Pembangunan 40 kota seperti Jakarta itu apakah bisa dilakukan dalam 5 tahun? IKN saja investasi baru level janji, belum dilaksanakan. Bagaimana pembiayaannya? Apakah lewat APBN, APBD, atau dari lembaga apa?" tanyanya.

Masalah infrastruktur sosial, Mahfud berharap bahwa program tersebut nantinya tidak membebani APBD.

Menurutnya, jawaban Gibran tidak menjawab pertanyaan panelis.

Mahfud mengungkap bahwa pertanyaan tentang penyediaan infrastruktur sosial tanpa membebani keuangan daerah tidak terjawab, yang dijawab tentang infrastruktur fisik.

Pendanaan infrastruktur fisik masih bisa didapat dari APBN dan APBD, tapi ada masalah pendanaan untuk infrastruktur sosial.

Terakhir, Mahfud mengungkapkan strategi perdagangan agar produk Indonesia lebih mendobrak pasar internasional.

Dirinya mengungkap ada 3 strategi:

Diplomasi ekonomi dengan duta besar.

Perdagangan untuk menginternalisasikan perdagangan nasional menjadi global. Standar bisa diterima secara global.

Penguatan ekonomi nasional. Kualitas barang dagangan bisa diterima di luar negeri.

Setelah ini, debat selanjutnya merupakan debat antar capres (calon presiden) yang akan dilaksanakan pada 7 Januari 2024 mendatang.

Debat ketiga Capres ini akan mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Geopolitik. (*)