Ternyata, 5 Penyakit Berikut Bisa Terdeteksi Lewat Pusar, Apa Saja?

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Jumat, 29 Desember 2023 | 10:05 WIB
Mengatasi perut sakit setelah makan pedas (sorrapong)

NOVA.id – Tak sedikit orang yang seringkali mengabaikan kesehatan pusar.

Bahkan, beberapa dari kita melakukan tindik di bagian tubuh itu.

Tak jarang juga kita membersihkan pusar dengan sembarangan.

Kita juga sering menganggap remeh jika pusar terasa sakit.

Yang tidak kita ketahui, ternyata rasa sakit pada pusar bisa menunjukkan kalau ada sesuatu yang salah dengan tubuh kita.

Jadi, apa yang harus kita lakukan jika pusar terasa sakit?

“Kita harus pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksa keadaan bagaimana yang parah dan tidak parah, apa saja yang harus dilakukan dan tidak,” kata Elana Maser, M.D., Asisten Profesor Gastroenterology di Icahn School of Medicine di Mount Sinai Hospital.

Dia juga berkata jika kita mengalami “red-flag symptoms” (demam, ada darah di kotoran, tidak bisa buang air kecil, dan tidak bisa menelan makanan) maka kita harus segera ke ruang gawat darurat.

Lantas, apa arti di balik rasa sakit pada pusar kita?

Dilansir dari Womesnhealthmag, berikut adalah 5 arti di balik sakit pada pusar.

Penyakit Crohn

Ini adalah sebuah penyakit yang menyerang usus kecil ataupun usus besar.

Penyakit crohn menyebabkan rasa sakit yang tumpul di balik pusar, bahkan bisa menimbulkan kram perut selama 20 hingga 30 menit setelah makan.

“Tapi gejala penyakit crohn tidak bisa ditandai dengan sakit perut saja, ada gejala lain yang seharusnya muncul,” kata Maser.

Gejala lain itu adalah diare berat, kelelahan, dan penurunan berat badan.

Baca Juga: Sang Ayah 3 Bulan Sakit, Ammar Zoni Minta Jangan Diberitahu Dirinya Terjerat Narkoba Ketiga Kali

Struktur Umbilis

Saat kita lahir, tali pusar kita dipotong.

Otot-otot di sekitarnya pun akan sembuh, namun bisa menimbulkan tonjolan besar di pusar ketika usus atau jaringan lemak mendorong lubang bekas potongan tersebut.

Tonjolan itu disebut sebagai hernia umbilikalis.

Menurut Johns Hopkins Medicine, 90% orang sembuh dari hernia umbilikalis di usia hingga 5 tahun.

Namun, 10% lainnya (jumlah wanita 3 kali lebih banyak dari laki-laki) harus hidup dengan hernia itu.

“Ada jaringan atau selaput yang lembut keluar dan tidak terasa seperti kulit di sekitarnya, dan kita bisa mendorongnya masuk kembali, " ujar Maser.

Hidup dengan hernia umbilikalis memang bukan masalah, tetapi bisa menimbulkan masalah ke depannya.

Saat bagian tubuh yang menonjol itu tidak mendapatkan cukup pasokan darah, hernia umbilikalis pun tersekap.

Hal itu bisa membahayakan kesehatan jaringan perut, bahkan usus.

Jika jaringan darah terputus maka jaringan dalam perut akan mati dan berisiko infeksi yang mengancam nyawa.

Karena itu, jika kita merasakan rasa sakit di pusar, dan ada bagian menonjol yang tak bisa ditekan kembali ke dalam, kita perlu waspada.

Sebaiknya, segera pergi ke dokter ahli untuk melakukan CT-scan, X-ray, atau MRI.

Gangguan Pencernaan

Menurut Maser, gangguan pencernaan sering dirasakan di bagian atas pusar.

Namun, makanan yang kita konsumsi juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit di area perut.

Makanan berlemak, makanan yang digoreng, dan makanan pedas adalah pemicu gangguan pencernaan paling jitu.

Untuk melawan gangguan pencernaan, National Institutes of Health menyarankan untuk menghindari jenis makanan itu, makan dengan pelan, mengunyah dengan baik, dan jangan berolahraga tepat setelah makan.

Antacid dapat menghilangkan rasa tidak nyaman secara sementara, tapi beritahu dokter jika gangguan kita masih terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Lakukan Duduk Silang Kaki, Ternyata Sumber Masalah Sakit Punggung dan Leher hingga Varises

Radang Usus Buntu

Apendiks adalah organ kecil yang berada di tempat usus besar dan usus kecil bertemu.

Menurut Johns Hopkins Medicine, dari 1.000 kasus radang usus buntu di Amerika, gejala pertama yang pasien rasakan pasti rasa sakit di sekitar pusar.

“Biasanya radang usus buntu ditandai dengan rasa sakit yang parah di tengah perut. Dalam beberapa jam itu merambat ke kuadran kanan bawah perut,” ujar Maser.

Dokter tidak tahu penyebab radang usus buntu, tapi penyakit ini paling umum terjadi pada orang berusia 15 hingga 30 tahun dan sering melakukan running, menurut Klinik Cleveland.

Bila apendiks kita pecah (dalam kurun waktu 48 hingga 72 jam setelah gejala dimulai) maka akan terjadi infeksi yang berbahaya bagi jiwa.

Jadi, jika kita mengalami gejala utama dan gejala lain, seperti mual, muntah, demam, diare, konstipasi, dan kurang nafsu makan, segera pergi ke dokter.

Kita akan diobservasi selama 12 hingga 24 jam dan jika kondisinya parah, apendiks kita mungkin akan disingkirkan.

Batu Empedu

Batu empedu adalah endapan keras yang biasanya terbentuk dari kolesterol yang mengendap di dalam kantong empedu.

Kita bisa memiliki lebih dari 1 batu empedu dan ukurannya mulai dari sebesar biji poppy hingga bola golf.

“Menurut University of Maryland Medical Center, Batu empedu paling khas pada wanita berusia empat puluhan dan yang kelebihan berat badan," kata Maser.

Batu empedu dapat menyebabkan penyumbatan yang mengakibatkan sakit perut.

Menurut Mayo Clinic, gejala umumnya adalah rasa sakit di bagian tengah perut kita, yakni tepat di bawah tulang dada.

Namun, sulit untuk mengetahui letak rasa sakit itu secara pasti.

Karena itu, mungkin kita bisa merasakan sakit perut saat batu empedu melewati saluran di dalam kantong empedu.

Kram dan nyeri konstan selama 8 atau 9 jam juga dapat kita rasakan ketika batu empedu berlalu.

Jika rasa sakit tidak hilang dalam beberapa jam, kulit kita berubah kekuningan, dan disusul demam tinggi, periksakan ke dokter segera pergi ke dokter.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan resep obat untuk melarutkan batu empedu atau operasi untuk mengeluarkan kantong empedu kita. (*)