NOVA.id - Kabar dugaan pinjaman online (pinjol) Peer to Peer Lending Investree menuai sorotan.
Investree atau PT Investree Radhika Jaya disebut gagal menyembalikan uang lender.
Hal ini dialami Dessy Andiwijaya yang sudah mengikuti platform fintech P2P Lending ini selama 2 tahun.
Dirinya mengaku kapok setelah mengikuti P2P Lending di beberapa platform.
"Jadinya, high risk low return kalau P2P lending.
Saya lebih memilih untuk investasi saham dan reksadana jadinya sekarang," katanya dikutip dari Kontan, Senin (15/01).
Bernasib malang, uang investasi senilai Rp164 juta belum kunjung kembali.
"Iya, soalnya sudah hampir 2 tahun tidak dibayar dan saat ditanya hanya dijawab template saja," terangnya.
Dirinya mengaku pembayaran Investree dicicil dengan nominal Rp7 ribu hingga Rp15 ribu saja.
"Pernah sekali saja nominal itu.
Enggak menentu juga cicilannya.
Baca Juga: Catat! Aturan Baru Besaran Bunga Pinjol 2024 yang Ditetapkan OJK
Jadi, kapan lunas ya kalau begitu?
Saya pernah dicicil sekali dari Rp 74 juta itu hanya sebanyak Rp 151.000.
Selain itu, bunga yang selama 2 tahun itu setelah dicicil sedikit langsung hilang dari website-nya.
Sangat aneh," ujarnya.
Dessy dan lender Investree lainnya, Febry Christoper mengungkap pendanaan yang telat dibayarkan sekitar Rp155 juta.
Bahkan sudah 2 tahun belum juga ada kejelasan.
Kini dirinya mengaku lebih memilih berinvestasi melalui deposito.
"Hampir semua mulai bermasalah pendanaan dan jaminan yang tidak jelas.
Jadi, saat ini saya lebih memilih ke deposito saja," ujarnya.
Diketahui, Tingkat Keberhasilan 90 (TKB90) Investree per 15 Januari 2023 adalah 87,42%.
Namun, pada TWP90 Investree per 12 Januari 2024 hanya sebesar 12,58%. (*)