4 Langkah Pintar Atur Uang Agar Gaji Pas-Pasan Cukup Sebulan

By Dok Grid, Selasa, 10 Desember 2024 | 10:26 WIB
Pintar atur uang walaupun gaji pas-pasan (DragonImages)

Ini artinya kita harus mengumpulkan Rp60 juta.

Berapa lama target ini bisa tercapai?

Lalu, berapa yang harus disisihkan setiap bulan?

Semuanya kita atur dan proyeksikan dalam pencatatan anggaran.

Hitunglah berbagai pemasukan yang kita punya, mulai dari gaji, bonus bulanan, hasil investasi, pendapatan sewa atau pendapatan pasif, dan pendapatan lainnya, dan jumlahkan semua.

Langkah 3: Pisahkan Pengeluaran

Selanjutnya buatlah catatan pengeluaran dengan memisahkan anggaran keuangan keluarga berdasarkan dua kategori, yakni pengeluaran prioritas dan non-prioritas.

Pengeluaran prioritas adalah pengeluaran yang wajib kita belanjakan setiap bulannya dan pengeluaran  yang kita butuhkan untuk rencana tujuan- tujuan di masa depan.

Catat kebutuhan prioritas ini di urutan atas. Mulai dari pengeluaran pajak penghasilan (untuk entrepreneur), amal, investasi, tabungan, premi asuransi, cicilan atau utang, tunjangan orangtua, pendidikan anak (SPP dan les), belanja rumah tangga (sayuran, air minum, gas, beras, hingga sabun mandi).

Lalu, pengeluaran nilai guna (air, listrik, pulsa, Wi-Fi), biaya transportasi, hingga biaya kesehatan (keanggotaan di pusat kebugaran dan obat).

Lanjutkan dengan pengeluaran non-prioritas yang masih bisa ditunda bahkan disingkirkan.

Misalnya pengeluaran pribadi untuk jajan makanan, jalan-jalan, hingga beli baju baru. Ingatlah, untuk mencatat semua pengeluaran. Makin detail semakin baik.

“Catat pengeluaran sekecil apa pun, karena biasanya pengeluaran kecil itu membuat kebocoran paling besar,” saran Rista.

Langkah 4: Hitung dan Tekan

Kurangi total pendapatan dengan total pengeluaran. Jika hasilnya minus, artinya Anda masih nombok.

Maka ubah dan tekan biaya di bagian non-prioritas. Jika masih nombok juga, tekan di pengeluaran tidak begitu terpakai, seperti transportasi.

Tapi, jangan sampai hanya sibuk mengurangi pengeluaran, ya. Terlalu banyak ditekan akhirnya kita hidup tidak nyaman.

“Jangan sampai kita hanya berfokus pada mengurangi pengeluaran. Tapi tidak berfokus untuk menambah income. Lebih baik kita nambah income dan mengurangi pengeluaran. Jadi harus dua-duanya. Lagipula, hidup dengan satu sumber pendapatan itu luar biasa beratnya,” pungkas Rista. (*)