NOVA.id - Sahabat NOVA, menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya banyak jasa penukaran uang yang beredar.
Namun, waspada dengan oknum nakal yang bisa saja memalsukan uang untuk ditukarkan.
Kita perlu waspada dengan peredaran uang palsu yang semakin mirip dengan uang asli.
Jangan sampai terkecoh dan juga menukar uang selain di bank resmi.
Sebab, rawan terjadi pemalsuan.
Selain metode 3D (dilihat, diraba, diterawang), kita bisa mengantisipasinya dengan cara berikut.
Yuk, kenali perbedaan uang asli dan palsu, apa saja?
1. Dilihat
Secara kasat mata, kita bisa melihat warna benang pengaman pada pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu, perisai logo BI pada pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, dan Rp20 ribu.
Menemukan angka berubah warna yang tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.
2. Diraba
Kita juga perlu meraba dengan seksama adanya bagian uang yang kasar dan juga halus.
Bagian yang kasar akan terada di gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan BANK INDONESIA.
Bagi tuna netra, ada blind code di sisi kiri dan kanan dan mengenali nilai nominal dan asli atau tidaknya uang kertas.
Baca Juga: 5 Cara Pintar Atur Uang THR Supaya Tidak Hanya Numpang Lewat!
3. Diterawang
Selain itu, kita bisa menerawang uang asli dan palsu dengan mengarahkan cahaya pada uang tersebut.
Ada gambar pahlawan, gambar ornamen dan pecahan serta logo BI yang utuh saat disinari.
4. Tinta
Jika uang tersebut asli, maka akan ada perubahan warna tinta.
Gambar perisai berisi logo Bank Indonesia bisa berubah warna jika dilihat dari sudut pandang berbeda.
5. Desain
Desain uang kertas rupiah memiliki ukuran, warna, dan desain yang spesifik, jelas, dan terlihat terang sehingga mudah dikenali.
6. Tanda air
Adanya watermark ata tanda air di semua pecahan bergambar pahlawan juga merupkana ciri uang asli.
Ada electrotype berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan tampak saat terkena cahaya.
7. Gambar tersembunyi
Multicolour latent image atau gambar multiwarna berupa angka tampak tersembunyi dan hanya terlihat dari sudut tertentu pada uang asli, sedangkan di uang palsu tidak tampak. (*)