Betharia Sonata Masuk Rumah Sakit, Kenali Gejala Stroke yang Sering Disepelekan Ini

By Maria Ermilinda Hayon, Rabu, 15 Mei 2024 | 18:05 WIB
Gejala Stroke yang Sering Disepelekan (Pixabay.com/Andreas160578)

NOVA.id - Kabar penyanyi lawas Betharia Sonata sakit stroke banyak membawa kekhawatiran bagi banyak penggemarnya.

Sang anak, Leon Dozan mengungkapkan jika sang ibu terserang stroke saat tengah menghadiri acara ulang tahun Nia Daniaty.

Leon bercerita, waktu itu Nia langsung menghubunginya dan memberitahukan ibunya terserang stroke.

Berbicara tentang penyakit stroke, apa saja gejala stroke yang bisa diantisipasi?

Secara umum ada dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik (penyumbatan) dan stroke hemoragik (perdarahan).

Stroke iskemik dapat terjadi karena penyumbatan di pembuluh darah oleh bekuan darah yang terbentuk akibat dari kerusakan dinding pembuluh darah itusendiri dan penyakit jantung.

Sedangkan, stroke hemoragik terjadi karena ruptur (perobekan) pembuluh darah akibat dari lemahnya elastisitas dinding pembuluh darah tersebut.

Dinding pembuluh darah yang lemah ini terjadi di lokasi percabangan pembuluh darah.

Lokasi percabangan tersebut menerima tekanan yang konstan dari aliran darah sehingga dindingnya semakin lama semakin melebar, namun semakin melemah keelastisannya.

Lalu, seperti apa gejala stroke?

Gejala stroke dapat dikelompokkan menjadi dua bagian sesuai dengan definisi stroke, yaitu pe-nurunan sebagian fungsi otak yang ditandaidengan kurang fokus penglihatan, sudut bi-bir tidak simetris, berbicara pelo, kesulitan menelan terutama air, lengan atau dan kaki terasa lemah, pusing berputar dan sulit berkomunikasi.

Baca Juga: Berkaca dari Betharia Sonata Sakit Stroke, Ini 10 Makanan Penyebab Stroke Pada Perempuan! Nomor Satu Jadi Favorit

Kelemahan lengan/tungkai adalah gejala yang paling sering diderita.

Gejala stroke yakni penurunan fungsi otak secara menyeluruh ditandai dengan penurunan kesadaran secara mendadak.

Upaya pertolongan pertama bila seseorang menderita gejala stroke seperti yang telah disebutkan di atas adalah segera ke rumah sakit, walaupun gejala tersebut tampak ringan.

Semakin cepat penderita dibawa kerumah sakit, diharapkan kerusakan sel-sel otaknya semakin dapat dicegah.

Seseorang yang mengeluhkan gejala mendadak seperti kesulitan menelan atau kesadaran menurun tidak diperbolehkan diberi makanan dan minuman.

Hal ini untuk mencegah supaya makanan dan minuman tidak masuk ke paru-paru penderita.

Jika seseorang terkena stroke dengan gejala-gejala tersebut, maka penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan rangkaian pemeriksaan fisik.

Di antaranya tekanan darah, denyut nadi, pernapasan suhu tubuh, dan pemeriksaan sistem saraf pusat.

Selain pemeriksaan fisik, diperlukan juga pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiogram (EKG), tes darah, rontgen thorax, CT scan otak.

Rangkaian pemeriksaan penunjang tersebut, kecuali CT scan, untuk mengetahui penyebab terjadinya serangan stroke.

CT scan dilakukan untuk mengetahui jenis stroke danseberapa luas kerusakan otak penderita. (*)