NOVA.id - Film horor Paku Tanah Jawa hadir membawa urban legend dari kawasan Gunung Tidar.
Terasa spesial film ini jadi kolaborasi aktor dua negara Indonesia dan Malaysia.
Dua aktor asal Malaysia yakni Mk. K Clique dan Hafis Upin ikut membintangi film tersebut.
Namun keduanya mengalami nasib yang berbeda, jika Mk harus main adegan dengan ular, Hafis merasa selamat karena terhindar dari adegan serupa.
"Saya takut ular juga sebetulnya tapi saya ridho dan pasrah aja.
Pengalaman horor di Indonesia akan sangat laku di Malaysia, saya seneng bisa terlibat di film Indonesia," terang Mk K. Clique.
"Aku bangga sama diri aku sendiri, buat saya ini pengalaman yang gak akan terlupakan ketika bisa beradu akting dengan artis Indonesia.
Buat saya Masayu dan semuanya hebat banget, ini seperti mimpi di siang bolong, kalau MK ada di ular aku bersyukur gak ada yaa," lanjut Hasif Upin.
Masayu Anastasia ceritakan banyak pengorbanan untuk film tersebut, tak hanya harus berakting dengan ular, ia harus naik 6 kg.
"Aku dimimta sama mas Bambang untuk naikin 5-6 kilogram, itu dalam dua minggu yaa," ujar Masayu.
"Terus untuk latihan nari aku cuman dapat waktu sehari, pas sampai Jogja latihan udahannya sini (pundak) aku berat, aku merasa ini ada yang nggak beres karena dipijet gak ilang.
Terus kalau kalian liat, mata Handini itu bukan mata aku, itu kan yang aku liat," jelasnya.
Baca Juga: Cinta Laura dan Putri Marino Wakili Indonesia di Festival Film Cannes 2024
Sementara itu Wanda Hamida senang karena bisa hadir dalam film garapan Bambang Drias, sebab di film tersebut ia mendapat peran sebagai tokoh antagonis.
"Seneng dapat peran disini karena selama ini perannya baik terus yaa, tapi disini penuh dendam," ungkap Wanda.
Produser dari Armani Entertainment, Datuk Kk Chua bicara soal kemungkinan adanya kelanjutan alias sequel dari film tersebut.
"Kita harapannya ada sequel, yaa jadi semoga di minggu pertama dan kedua bisa dapat sambutan baik," ucap Datuk.
Sementara itu Bambamg Drias yakin jika film Paku Tanah Jawa akan sangat diterima oleh penonton Indonesia dan Malaysia.
"Saya optimis yaa ketika produksi, saya merasa film ini dekat dengan masyarakat Indonesia.
Terus di Malaysia film Indonesia di sana ramai dan laris yaa, mungkin sampai detik ini yang laris horor, yaa akhirnya sama Datuk kita yakin bikin horor," terang Bambang.
Film Paku Tanah Jawa berkisah tentang Ningrum yang harus menghadapi pandangan negatif dan selalu mendapat cibiran dari warga sekitar.
Hal ini tidak terlepas akibat gosip ibunya, yakni Handini, yang merupakan seorang sinden dan menjadi primadona desa.
Warga menduga Handini terlibat perjanjian ghoib.
Ia diisukan memiliki banyak pria untuk syarat pesugihan.
Banyak pria yang menjadi korban tumbal pesugihannya.
Baca Juga: Sinopsis Film Terbaru Ryan Gosling, Rela Jatuh Bangun di The Fall Guy
Kematian salah seorang teman dekat Handini membuat keluarganya semakin disudutkan warga.
Pesugihan ini dilakukan oleh Handini demi kelancaran usaha sanggarnya.
Ia mengabdi kepada Kanjeng Semanu yang memimpin sekte sesat.
Handini bersekutu dengan kekuatan gaib yang mengubah dirinya menjadi titisan ular.
Ketika ada korban, kecantikan Handini semakin mempesona dan laki-laki akan tergoda melihatnya.
Hidup Ningrum semakin tidak tenang ketika lelaki yang diam-diam ia cintai, Jalu, justru terjebak menjadi tumbal baru Handini.
Ningrum pun harus melawan banyak teror ghaib.
Akhirnya, Ningrum mendapatkan petunjuk dan meminta bantuan pada seorang Kyai yang memberinya tombak sakti yang dapat digunakan untuk memusnahkan ilmu hitam di muka bumi.
Film tersebut dibintangi oleh Masayu Anastasia sebagai Handini, Gisellma Firmansyah sebagai Ningrum, Landung Simatupang sebagai Kanjeng Semanu, Wafda Saifan Lubis sebagai Jalu, Pritt Timothy sebagai Kyai, Ismi Melinda sebagai Ajeng, Wanda Hamidah sebagai Dayu, Badriyah Afiff sebagai Santi, Beddu Tohar sebagai Bowo, Rendra Bagus Pamungkas sebagai Jarwo, Mk K. Clique sebagai Dato Riza, Hasif Upin sebagai Mr. Fandi.
Film garapan Armani Entertainment itu akan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 Juni 2024.(*)