Jumlah kasus kecelakaan dalam olahraga ini semakin bertambah pada pertandingan basket antaranak perempuan, pertandingan sepakbola antaranak perempuan, dan pertandingan sepakbola antaranak laki-laki.
Maka sebagai orangtua, kendati si kecil sudah ditangani oleh pelatihnya di lapangan, namun Anda tetap memiliki hak untuk memberitahu anak mengenai risiko cedera dan apa bahayanya. Dengan demikian anak bisa bermain lebih bijaksana saat berada di lapangan.
4. Si Kecil Tidak Dilatih Oleh Seseorang yang Ahli & BersertifikatHampir 50 persen divisi atletik di sekolah menengah atas di AS mempekerjakan pelatih yang memahami bidang kesehatan olahraga. Pelatih ini tak hanya memberi saran kepada murid untuk selalu memakai alat proteksi saat harus berolahraga dan memeriksa kondisi lapangan saja, tapi juga menangani murid ketika terjadi kecelakaan atau cedera, termasuk cara mencegahnya.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam American Academy of Pediatrics National Conference tahun lalu, rata-rata risiko kecelakaan yang akan dialami oleh para pemain sepakbola adalah 1,7 kali lebih tinggi. Sementara untuk pemain basket risikonya 1,2 kali lebih tinggi jika tanpa didampingi pelatih atletik khusus di sekolah.
"Jika sekolah tak punya anggaran lebih untuk mempekerjakan pelatih atletik khusus, cobalah cari pelatih fisik sukarelawan yang dapat bekerja selama beberapa hari dalam seminggu di sekolah," saran peneliti kasus ini, Cynthia R. LaBella, MD.
(BERSAMBUNG)
Intan Y. Septiani/Woman's Day