Pasien Katarak di Indonesia Terbanyak Ke-3 di Dunia

By nova.id, Senin, 27 April 2015 | 06:20 WIB
Pasien Katarak di Indonesia Terbanyak Ke 3 di Dunia (nova.id)

TabloidNova.com - Dalam rangka mewujudkan harapan bahwa tahun 2020 Indonesia akan terbebas dari kebutaan serta penyakit katarak, maka Jakarta Eye Center (JEC) mengadakan bakti sosial yang rutin diadakan setiap tahunnya.

Program bakti sosial berupa operasi katarak gratis bagi masyarakat dengan dukungan teknologi Centurion merupakan terobosan terbaru yang dilakukan oleh JEC pada tahun 2015.

Di sela-sela konferensi pers yang diadakan Sabtu (25/4) di JEC @Kedoya, Jakarta Barat. Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K), Direktur Medik JEC @Kedoya, mengatakan bila angka penderita katarak di Indonesia menempati posisi ketiga di dunia, serta posisi pertama di kawasan Asia Tenggara.

Fenomena ini menjadi momok kesehatan yang menakutkan, apalagi mengingat Indonesia dikenal sebagai negara berkembang yang terbilang maju dan modern dalam hal kesehatan.

Menurut data hasil survei Indera Penglihatan dan Pendengaran pada tahun 1993 sampai 1996, angka kebutaan nasional Indonesia mencapai 1,5 persen atau yang tertinggi dibanding Negara Asia Tenggara lainnya. Lebih mengejutkannya, separuh dari angka kebutaan di Indonesia disebabkan penyakit katarak yang dilatarbelakangi kondisi Indonesia sebagai negara tropis dengan paparan sinar ultraviolet yang tinggi serta faktor lainnya, yakni degeneratif.

"Tentu fakta ini sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia. Kami selaku para dokter sangat menyayangkan jika kejadian ini tidak mendapat respon yang positif dari masyarakat. Selain faktor iklim dan degeneratif, perilaku acuh terhadap kesehatan organ mata menjadi penyebab lainnya," ujar dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Service Katarak dan Bedah Refraktif JEC tersebut.

Dr. Setiyo juga menambahkan, masalah ini bisa diatasi dengan dukungan serta gerakan dari masyarakat berupa kesadaran bersama akan pentingnya mendeteksi gejala katarak sejak dini. Terlebih, bila dibiarkan terus menerus katarak bisa berujung pada glaukoma (kebutaan). 

Ridho Nugroho FOTO: Healthyissue