Cegah Meningitis dengan Melakukan Vaksin Meningitis

By nova.id, Sabtu, 28 Maret 2015 | 11:08 WIB
Cegah Meningitis dengan Melakukan Vaksin Meningitis (nova.id)

TabloidNova.com - Dalam situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebutkan, meningitis yang disebabkan oleh bakteri sangat berbahaya. Kondisi ini  dapat menyebabkan kerusakan otak dan 50 persennya kematian. Presenter dan komedian Olga Syahputra juga diberitakan meninggal dunia akibat menderita meningitis selama setahun terakhir ini.

Kendati berakibat sangat fatal, meningitis dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi. Bahkan sudah ada vaksin yang memberi perlindungan sekaligus terhadap empat atau lima jenis bakteri penyebab meningitis, meningokokus.

"Vaksin akan diberikan sesuai umur dan jenis kumannya. Biasanya, jenis kuman akan spesifik pada satu tingkat umur," kata dr Iris Rengganis, SpPD, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Perusahaan farmasi juga terus mengembangkan vaksin sesuai kemampuan kuman bermutasi. "Pada tahun 1995 hanya serogrup kuman A dan C yang menyebabkan meningitis. Namun sejak tahun 2004 mulai ada mutasi kuman," kata Theresia Adhitirta, Vaccine Business Manager PT Novartis Indonesia, dalam edukasi media menyambut Hari Meningitis Sedunia di Jakarta tersebut.

Pemberian vaksin ditujukan bagi mereka yang akan bepergian ke negara-negara di mana sering terjadi serangan meningitis, seperti Afrika, Amerika, dan Australia. Para jemaah haji dan umrah juga diwajibkan melakukan vaksinasi meningitis meningokokus pada 10-14 hari sebelum tiba di Tanah Suci. Tujuannya agar antibodi dalam tubuh sudah terbentuk dengan kuat.

"Jika dilihat dari aspek biaya, vaksinasi jauh lebih murah dibandingkan biaya pengobatan setelah didiagnosis menderita sakit. Apalagi bila sakitnya di luar negeri, biayanya bisa berlipat-lipat lebih mahal," ujar Iris, yang bertugas di Divisi Alergi Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Efek samping vaksin meningitis relatif kecil dan bervariasi pada tiap orang. "Ada yang sekadar merasa pusing atau ruam di kulit, tapi ada juga yang bengkak di daerah bekas suntikan," kata Theresia.

Selain orang dewasa yang baru melakukan ibadah haji atau umrah, yang paling rentan terserang meningitis adalah bayi berusia di bawah setahun. Sebab, masa ini merupakan periode ketika jaringan otak masih berkembang. Jika terinfeksi, otak akan terganggu dan dapat menyebabkan kecacatan.

Data WHO menunjukkan, sekitar 1,8 juta bayi dan balita meninggal setiap tahun akibat meningitis. Untuk bayi, terdapat dua jenis vaksin meningitis, yakni untuk yang mencegah kuman Hib dan untuk mencegah kuman Pneumokokus. Karena itu orangtua dianjurkan untuk memberikan kedua vaksin meningitis bagi bayi sesuai jadwal.

Intan Y. Septiani/KOMPAS