Berani Coba 3 Tren Diet ala Selebritas Ini?

By nova.id, Sabtu, 7 Maret 2015 | 20:58 WIB
Berani Coba 3 Tren Diet ala Selebritas Ini (nova.id)

Namun, istilah diet Paleo sudah banyak diselewengkan sehingga menimbulkan persepsi­ ke­liru, salah satunya tentang konsumsi daging sepuasnya. "Tetap ada aturan, daging yang dikonsumsi harus grass fed. Daging sapi dari sapi yang hanya makan rumput, ayam yang makan dedak dan beras, juga ikan yang tak diberi pelet," terangnya.

Tan juga membantah jika diet ini dikategorikan low carb. "Sayur dan buah termasuk karbohidrat, lho, meski kandungannya jauh lebih kecil dibanding tepung dan umbi. Bukankah tidak low carb lagi jika konsumsi sayur dan buahnya tetap sesuai kebutuhan?" tambahnya. Pemenuhan gizi penganut Paleo, akan tetap seimbang selama kebutuhan makronutrien terpenuhi, yaitu 50:30:20 untuk perbandingan karbohidrat, protein, dan lemak.

Apa yang dimaksud Atkins Diet?

Teori: Teori ini berpendapat, membatasi karbohidrat berarti memindahkan penghasil energi ke cadangan lemak. Jadi, penganutnya memilih tidak mengonsumsi gula dan olahan tepung, sementara protein dan lemak diperbolehkan.  Asumsinya, lemak akan terbakar dan berat badan pun menyusut. Pada fase pertama, diberikan karbohidrat yang sangat rendah, bahkan bisa hanya 20 gram per hari.

Penjelasan: Pemberian karbohidrat yang rendah mengakibatkan rasa lemas dan tak bertenaga. "Jika karbohidrat berkurang, kemampuan berpikir dan bekerja pun bisa berkurang padahal otak kita membutuhkannya. Jadi, yang perlu dikontrol adalah sumber dan pembagian karbohidrat," terang Tan.

Mengonsumsi 20 gram karbohidrat per hari, urainya, berarti hanya memproduksi 80 kkal. "Kebanyakan orang membutuhkan asupan karbohidrat minimal 500-600 kkal per hari," jelasnya. Lagipula, fungsi karbohidrat, protein, dan lemak sangatlah spesifik dan tak bisa saling tukar. 

Saat penganut diet ini mengonsumsi banyak protein dan lemak untuk menggantikan karbohidrat, ujarnya, dapat mengakibatkan kelebihan lemak serta membuat penderita diabetes berisiko penyakit kardiovaskuler dan sindroma metabolik.

Annelis Brilian