Senada dengan Vani, Ina sempat kebingungan saat putrinya mogok sekolah. "Usai masa orientasi di TK, ia tantrum, nangis, dan berguling-guling. Saya sedih karena ia seperti depresi, tiap mau berangkat sekolah merasa mulas, muntah, menarik diri dari teman, tak mau bermain, diam di kamar dan bengong sendiri. Akhirnya saya konsultasi dengan psikolog."
Dewi Puspa Hardiawan, M.Psi., psikolog Sekolah Bakti Mulya 400 Pondok Indah Jakarta mengatakan, tanda-tanda kemungkinan anak mogok sekolah tak bisa diabaikan dan harus segera dicari pangkal persoalannya.
"Ada beberapa gejala umum yang diperlihatkan anak yang mogok sekolah. Pertama, alasan sakit setiap hari sekolah tapi tak terjadi di hari libur. Kedua, anak mengulur waktu di pagi hari, entah berlama-lama mandi atau sarapan. Ketiga, anak tidak mau berangkat dan jika dipaksa akan rewel bahkan menangis. Keempat, anak malas sekolah karena tidak menyukai kegiatan belajar."
Dua Pemicu Anak Mogok SekolahMenurut Dewi jika anak memperlihatkan salah satu gejala tadi, "Jangan langsung dimarahi. Ada beberapa kemungkinan penyebab yang melatarbelakangi anak jadi malas atau enggan ke sekolah."
1. Faktor Eksternalo Bullying. Bisa jadi ada bullying di sekolah yang membuat anak takut. Atau, karena anak sulit bersosialisasi. Padahal hubungan pertemanan sangat membantu motivasi anak ke sekolah.
o Guru galak. Misal, guru pernah memarahi anak di depan teman-temannya. Anak merasa malu atau tak nyaman secara psikologis.
o Kelelahan. Salah satunya karena jarak antara rumah dan sekolah yang terlalu jauh.
oDidikan orangtua. Harapan orangtua terlalu tinggi agar anak berprestasi di sekolah. Alih-alih, anak malah enggan ke sekolah, bahkan membolos sebagai bukti protes.
2. Faktor Internalo Faktor gizi. Anak butuh energi besar untuk beraktivitas. Asupan gizi yang kurang sepadan dengan energi yang dikeluarkan untuk aktivitas menyebabkan anak sering sakit.
o Gangguan fisik. Misalnya, terdapat gangguan pendengaran atau penglihatan, tetapi anak takut memberitahu orangtua.
o Kurang tidur. Siapapun merasa malas dan lemas ketika kurang tidur. Secara mental jadi tak waspada dan cenderung membuat kesalahan ketika aktivitas belajar karena mengantuk.
o Pernah gagal. Rasa gagal pada salah satu mata pelajaran bisa jadi penyebab anak malas bersekolah. Ketika gagal, ia cenderung merasa tak diperhatikan dan membuatnya merasa dikucilkan. Dalam hal ini, guru harus lebih perhatikan.
o Kecanduan game. Selain membuat anak jadi malas ke sekolah, game berpotensi membuat anak malas bersosialisasi dengan teman sebaya bahkan sulit berkonsentrasi dalam pelajaran.
o Aktivitas berlebih di luar sekolah. Contohnya, terlalu banyak ikut les. Tujuan awalnya untuk mendongkrak prestasi anak, namun yang terjadi justru kelelahan.
o Cari perhatian orangtua. Kondisi ini bisa terjadi, terutama jika anak merasa kurang diperhatikan orangtua. Akibatnya, anak membolos sebagai cara agar diperhatikan guru, teman-teman, dan orangtua.
Hilman Hilmansyah