TabloidNova.com - Orangtua mana yang tidak ingin anaknya tumbuh menjadi seseorang yang pintar dan berkarakter? Kesuksesan anak di masa depan sebagian besar dipengaruhi oleh pola pengasuhan orangtua yang tepat dalam membangun kepribadian, pemikiran, serta karakternya.
Buku 'Menjadi Orangtua Pintar' karangan Ella Yulaelawati, membeberkan cara agar anak cerdas dan berkarakter yang bisa dimulai pada masa tumbuh kembangnya.
Menurutnya, orangtua pintar perlu membangun karakter anak sejak dini melalui perencanaan dan pelaksanaan secara matang, konsisten dan utuh. Bagaimana pola pengasuhan agar anak cerdas dan berkarakter?
Membangun rasa percaya diri
Jika orangtua ingin membantu anak menggapai impiannya, maka sampaikan dengan baik bahwa anak bisa mencapai cita-cita dan impiannya lewat caranya sendiri, bukan meniru anak lain di luar kemampuannya.
Bila anak gagal, bantulah mereka untuk memperbaiki kegagalannya dengan pemahaman bahwa hal tersebut adalah keberhasilan yang tertunda. Hindari juga membanding-bandingkan anak dengan kakak, saudara, atau tetangga yang justru membuatnya rendah diri dan tidak termotivasi.
Disiplin
Sebenarnya, tidak ada model disiplin yang ideal dan tepat untuk masing-masing individu. Walau demikian, sangat penting menetapkan aturan yang membantu orangtua dan anak agar tumbuh dan berkembang sesuai usia, minat, dan bakat. Namun, hindari juga jenis hukuman yang terlalu keras, ketat, memalukan, atau menyakiti fisik dan psikis anak ketika melanggar aturan yang sudah sama-sama disepakati.
Menetapkan jadwal waktu tidur dan jam malam
Anak perlu belajar bahwa tidur sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan. Jadwal tidur harus dipatuhi demi kebaikan mereka sendiri. Demikian pula waktu maksimal anak boleh berada di luar rumah harus dibuat sesuai usia anak. Misalnya, usia sekolah dasar adalah sebelum jam 6 sore, lalu ketika anak beranjak SMP dia harus sudah di rumah sebelum jam 8 malam, dan seterusnya.
Memahami hal benar dan salah
Sangat penting mengetahui sekaligus memahami hal yang benar dan salah sesuai agama yang dianut masing-masing keluarga. Pengembangan ahlak mulia sejak dini ialah suatu keniscayaan agar terhindar dari perbuatan negatif atau godaan berbuat salah.
Mengkritik perilaku anak, bukan mengkritik anak
Bedakan antara mengkritik perilaku anak dengan mengkritik individunya. Orangtua yang mencaci anak dengan sebutan pembohong, bandel, pemberontak, jelek, dan label negatif lainnya dapat membuat anak menjadi sosok yang pendendam, mudah menghina, dan merasa teraniaya.
Ajari anak untuk mandiri dan bertanggung jawab
Ajari anak untuk tidak takut terhadap perbedaan. Sampaikan jika menjadi berbeda dalam kebenaran bukan suatu kejahatan. Ingatkan juga kalau anak bukan replika orangtua sehingga anak harus belajar bila setiap keputusan dan tindakan yang diambil memiliki konsekuensi, agar anak bisa menjadi pengambil keputusan dan mencari solusi masalah dengan baik.
Ridho Nugroho
Sumber: Buku 'Menjadi Orangtua Pintar'
FOTO: Idiva
KOMENTAR