Hal ini bila sering dilakukan dapat membuat anak tengah merasa tidak diperlakukan dengan adil dan merasa kurang berharga dibandingkan anak sulung. Namun, anak tengah biasanya juga lebih diplomatis dan fleksibel karena mereka berusaha untuk berbeda dari kakak dan adiknya.
Perhatikan dan rayakan juga peristiwa pertama dan pencapaian anak tengah. Hal ini dapat mengembangkan kepercayaan diri anak tengah dan menyakinkan dirinya dicintai orangtuanya tanpa "bayang-bayang" kakaknya.
"Selain itu, dorong anak tengah untuk berbagi pendapat dan perasaannya. Sediakan waktu ekstra setiap hari, untuk menanyakan pemikiran dan aktivitasnya. Libatkan kakaknya untuk turut mendengarkan. Hal ini dapat menjadi sarana anak tengah untuk berekspresi dan mengembangkan identitas yang unik."
Anak Bungsu: Si JenakaKetika memiliki anak bungsu, orangtua biasanya telah lebih percaya diri mengenai pengasuhan anak. Alhasil, orangtua tidak lagi terlalu memerhatikan detail perkembangan anak bungsu. "Akibatnya, anak bungsu cenderung tumbuh menjadi pribadi menyenangkan, jenaka, ceria, rileks, mudah bergaul, sederhana dan spontan."
Selain itu, orangtua juga lebih sedikit memberikan tugas atau tanggung jawab kepada anak bungsu dibandingkan dengan kakak-kakaknya. Bahkan anak bungsu biasanya sering dimaafkan oleh orangtua.
"Akibatnya, anak bungsu lebih besar kemungkinan melanggar peraturan, sekaligus bergantung pada orang lain. Sikap spontan dan jenaka anak bungsu juga dapat menjadi bumerang apabila ia bercanda di saat yang kurang tepat, seperti ketika ada yang sedang berduka. Orangtua tentu perlu mengingatkan."
Untuk menghadapi karakter anak bungsu ini, sambung Valensia, orangtua perlu membesarkan pengharapan padanya. Misalnya, motivasi anak bungsu mengenai pencapaian akademis dan cita-citanya, serta memberi tanggung jawab yang sama dengan kakaknya.
Beri anak bungsu kesempatan untuk mengajarkan sesuatu kepada anak yang lebih kecil. Aktivitas ini dapat mengembangkan tanggung jawab dan keterampilan baru untuk anak bungsu. "Tak kalah penting, perlakukan anak bungsu sesuai usianya. Hindari terus memperlakukan anak bungsu sebagai 'bayi' dalam keluarga."
Hilman Hilmansyah