Pemahaman peneliti tentang kompleksitas otak manusia telah berkembang, dan demikian pula tentang gagasan apa arti IQ sebenarnya, dan bagaimana hal ini dapat tertangkap akurat.
"Ada beberapa jenis kecerdasan. Dan inilah saatnya beralih menggunakan set yang lebih komprehensif dalam tes mengukur skor terpisah setiap jenis kecerdasan," ungkap peneliti Adam Hampshire, PhD., seorang psikolog di Brain and Mind Institute Natural Sciences Centre di London, Ontario, Kanada.
Menggunakan Banyak Tes IQ
Dalam studi tersebut, semua peserta diajak menjalani sekitar 12 tes online untuk mengukur memori, penalaran, perhatian, dan perencanaan sebagaimana dibutuhkan untuk mendapat informasi mengenai latar belakang pengambil tes dan gaya hidup. Seluruh tes memakan waktu sekitar 30 menit untuk diselesaikan.
Menurut hasil temuan, setidaknya ada tiga komponen yang mempengaruhi kinerja keseluruhan tes. Ini termasuk memori jangka pendek, penalaran, dan daya ingat verbal.
Faktor gaya hidup kali ini turut diperhitungkan. Misal, gamer (pemain game komputer) memiliki skor lebih tinggi pada tes penalaran dan memori jangka pendek. Perokok memiliki nilai buruk pada tes memori jangka pendek dan kosa kata. Sedangkan tes pada penderita kecemasan juga tidak memiliki nilai baik pada tes memori jangka pendek.
Studi ini juga menunjukkan, setiap jenis kecerdasan mungkin memiliki dasar di lokasi berbeda pada otak. Peneliti menggunakan scan otak MRI fungsional untuk memetakan daerah-daerah tersebut. "Secara potensial, kita dapat mengukur set komprehensif kecerdasan, masing-masing mencerminkan kapasitas pada bagian yang berbeda dari otak," ungkap Hampshire.
Tes IQ RIP?
Jadi, haruskah tes IQ dihentikan atau didiskreditkan? Jangan buru-buru, "beberapa penelitian yang sangat berharga telah dilakukan menggunakan tes IQ klasik. Namun, IQ adalah penyederhanaan besar dari spektrum kemampuan kognitif manusia," jelas Hampshire.
IQ mungkin agak menyesatkan, namun berdasarkan hasil penelitian nampaknya perbedaan IQ akan bervariasi dalam skala maupun arah. Tergantung jenis intelijen yang diuji atau serangkaian tes yang berat. "Saya sarankan jika ini akan lebih baik, akurat, dan informatif untuk mengukur beberapa jenis kecerdasan, " tambahnya.
Hampshire berencana melihat apakah ada jenis kecerdasan lain yang tidak tertangkap dalam penelitian ini.