Hampshire juga mengatakan, temuan-temuannya tidak semua mengejutkan. Akan tetapi jumlah orang yang mengambil bagian dalam studi ini melebihi harapan. Itu adalah respon yang sangat kuat dari para anggota masyarakat umum, yang memberikan setengah jam atau lebih dari waktu mereka untuk mendukung penelitian ini.
John Gabrieli, PhD, profesor ilmu kognitif dan otak di MIT Boston, mengkaji studi ini dan mengatakan, "Ini merupakan studi yang benar-benar menarik apalagi sejumlah besar orang yang mengambil tes dengan analisis data yang sangat hati-hati. Ini membuat membuka wacana akan gagasan IQ hanya terlokalisir di salah satu bagian otak. Kita bayangkan adanya tes kecerdasan THE, dan Anda dapat mengukurnya dalam banyak cara. Salah satu ukuran dapat memperlihatkan seseorang terlihat super-cerdas, tetapi jika mereka mengambil tes lain, mereka akan nampak rata-rata. Ada beberapa jenis kecerdasan yang dapat menghubungkan berbagai tugas dan bagian yang berbeda dari otak. "
Gayatri Devi, MD, neurolog yang hadir di rumah sakit Lenox Hill, New York City, setuju dengan temuan studi baru. "Untuk mendapatkan hasil satu skor pemersatu dan menggunakannya untuk penentuan kemampuan keseluruhan seseorang, penuh dengan masalah. Kita perlu menjauhinya," ujarnya.
Studi ini diulas dalam jurnal Neuron.
Laili/ dari berbagai sumber