Kembali Bekerja Setelah Melahirkan

By nova.id, Senin, 8 Februari 2010 | 07:06 WIB
Kembali Bekerja Setelah Melahirkan (nova.id)

Saya karyawati dengan dua putra, 3 tahun dan 1 bulan. Saat ini saya sedang menjalani cuti melahirkan. Berdasarkan anjuran buku-buku mengenai psikologi anak yang sempat saya baca, saya memberi perhatian khusus pada si sulung agar tak merasa tersisih dengan kelahiran adiknya. Upaya saya tampaknya cukup berhasil.

Yang jadi masalah, bila cuti saya habis dan harus segera kembali bekerja, bagaimana agar si sulung yang sudah lekat dengan saya bisa menghadapinya dan ia bisa bermain dengan sang adik tanpa menganggapnya sebagi pesaing?

Sri Banowati - Bandung

Saya salut pada Ibu yang sangat peduli terhadap perkembangan emosi anak selanjutnya, karena Ibu harus bekerja kembali setelah sekian lama cuti melahirkan. Pada usia 3 tahun (anak pertama Ibu) biasanya anak memang sedang berada dalam tahap yang "sulit". Umumnya, anak cenderung memaksakan kehendaknya sendiri, sulit diatur, dan mengalami kecemasan untuk berpisah dengan orangtua (separation anxiety). Ibu telah memberikan perhatian khusus agar ia tak merasa tersisih dengan hadirnya adik.

Yang menjadi pertanyaan saya, siapa yang selama ini mengasuh si sulung sehari-hari (sejak 0 - 3 tahun)? Apakah nenek, babysitter, atau pembantu lain? Adakah orang khusus yang mengasuhnya sehari-hari? Apakah babysitter yang akan mengasuh sang adik adalah mantan pengasuhnya? Pertanyaan ini saya ajukan karena, bagi seorang anak, terutama pada 2 tahun pertama, diperlukan orang yang mengasuhnya secara ajek sebagai pengganti ibu saat ibunya harus bekerja. Keajekan pengasuhan merupakan dasar untuk terciptanya rasa aman, nyaman, dan terlindungi pada anak karena ia percaya (basic trust) ada seseorang yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Jadi, kalau pengasuhnya sering berganti, hal ini kurang menguntungkan, karena anak mengalami berbagai perlakuan yang berbeda dan membingungkan serta membuatnya cemas. Yang tak kalah penting adalah kualitas pengasuhan, yaitu pengasuh yang betul-betul mengasihi dan menyayanginya, tapi bukan memanjakan ataupun bersikap kasar pada anak. Bila babysitter yang akan mengasuh sang adik adalah mantan pengasuhnya, sebaiknya sejak sekarang ia dibiasakan untuk lebih banyak diasuh oleh nenek, sehingga saat Ibu kembali kerja, ia sudah terbiasa dan lebih mudah menerima perubahan itu.