Kenali 5 Jenis Pelecehan Seksual di Tempat Kerja!

By nova.id, Rabu, 15 April 2015 | 08:57 WIB
Kenali 5 Jenis Pelecehan Seksual di Tempat Kerja (nova.id)

Kenali 5 Jenis Pelecehan Seksual di Tempat Kerja (nova.id)

"Foto: Getty Images "

"Relasi di tempat kerja terjalin untuk mendukung tugas dan pekerjaan. Anda bahkan bisa menjalin relasi yang lebih mendalam dengan orang-orang di lingkungan pekerjaan. Misalnya, menjalin persahabatan atau hubungan percintaan. Namun, ingatlah bahwa Anda harus bersikap profesional ketika berada di tempat kerja atau pada apa pun yang berhubungan dengan pekerjaan," jelas Erin Mutiara, M. Psi., dari FAME Consultant.

Profesionalitas, tambahnya, tak pandang bulu. Namun harus dipahami sejauh apa batas profesionalisme di dunia kerja. "Bersikap profesional berarti tidak mencampuradukkan urusan pribadi ke dalam urusan pekerjaan. Bila dicampuradukkan, relasi yang seharusnya terjalin baik untuk mendukung pekerjaan dapat rusak karena hal-hal pribadi," tegas Erin.

Di waktu lain, seringkali profesionalitas pun dijadikan alasan seseorang untuk merasa sungkan menegur atau protes terkait tindakan yang dikenakan padanya. Sebagai misal, ketika seorang karyawan perempuan dipaksa menemani atasan makan malam dengan dalih sambil bertemu klien. Atau, berusaha bersikap seolah tak ada apa-apa meski rekan kerja pria pernah menggoda Anda secara terang-terangan.

Pasalnya, tak jarang ada kasus seorang rekan kerja yang melakukan hal-hal yang termasuk sebagai pelecehan seksual di tempat kerja. Definisinya pun luas. "Pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang tidak diinginkan, permintaan untuk melakukan perbuatan seksual, tindakan lisan atau fisik atau isyarat yang bersifat seksual, atau perilaku lain apapun yang bersifat seksual, yang membuat seseorang merasa tersinggung, dipermalukan dan/atau terintimidasi."

Erin menambahkan, pelecehan seksual di tempat kerja dapat terjadi pada siapa saja dan oleh siapa saja. "Baik laki-laki maupun perempuan dapat menjadi korban ataupun pelaku atas perilaku yang  dianggap tidak sopan, memalukan, atau mengintimidasi."

Untuk memastikan apakah sikap kurang menyenangkan yang dilakukan rekan kerja termasuk pada kategori pelecehan atau bukan, kenali lima jenis tindakan pelecehan seksual di tempat kerja berikut ini. 

1. Pelecehan fisik: Sentuhan yang tidak diinginkan dan mengarah ke perbuatan seksual seperti mencium, menepuk, mencubit, melirik atau, menatap penuh nafsu, sudah tentu termasuk pelecehan seksual di tempat kerja.

2. Pelecehan lisan: Namun, ucapan verbal atau komentar yang tidak diinginkan tentang kehidupan pribadi atau bagian tubuh atau penampilan seseorang pun termasuk pada pelecehan seksual di tempat kerja. Bisa juga, pelecehan dilakukan melalui lelucon atau komentar bernada seksual.

3. Pelecehan isyarat: Bahasa tubuh dan atau gerakan tubuh yang bernada seksual, kerlingan yang dilakukan berulang-ulang, isyarat dengan jari, dan menjilat bibir.

4. Pelecehan tertulis atau gambar: Pernah menerima tampilan bahan pornografi, gambar, screensaver atau poster seksual, atau pelecehan lewat e-mail dan moda komunikasi elektronik lain? Itu juga termasuk pada pelecehan seksual di tempat kerja, lo.

5. Pelecehan psikologis (emosional): Permintaan dan ajakan yang terus-menerus dan tidak diinginkan, ajakan kencan yang tidak diharapkan, penghinaan atau celaan yang bersifat seksual.

Oleh karena itu, kalimat tidak senonoh yang dianggap hanya "gurauan" oleh satu pihak namun menimbulkan dampak negatif bagi rekan kerja lain bisa digolongkan sebagai pelecehan seksual di tempat kerja. Sebut saja, mengomentari tubuh rekan kerja wanita atau obrolan yang cenderung menjurus pada hal dewasa.

Sayangnya, budaya di lingkungan kerja bisa melemahkan posisi serta reaksi korban pelecehan seksual di tempat kerja.

"Hal ini biasanya dimulai oleh perilaku orang-orang kunci seperti pemimpin dan petinggi di kantor seperti melontarkan lelucon terkait seksual, bertukar gambar terkait seks via e-mail atau group chat. Semakin lama perilaku-perilaku ini semakin 'biasa' dilakukan dan ditoleransi sehingga diadopsi oleh sebagian besar karyawan lain hingga menjadi budaya kantor."

Soca Husein