Anda-lah yang Bisa Mengenali Ketika Karier Mulai Mandek

By nova.id, Jumat, 13 Maret 2015 | 04:06 WIB
Anda lah yang Bisa Mengenali Ketika Karier Mulai Mandek (nova.id)

TabloidNova.com - Semua orang berharap bisa berlari lebih cepat untuk mencapai target. Demikian pula dengan karier. Semua orang pasti ingin mencapai jenjang yang lebih tinggi demi imbal balik yang lebih besar. Sebut saja keuntungan material, seperti gaji, bonus, dan tunjangan. Atau, kepuasan batin di mana ia bisa membuktikan dirinya kepada orang lain.

Namun, hidup tak selamanya mengabulkan semua keinginan. Salah satunya ketika karier malah berjalan di tempat. Lalu apa yang harus dilakukan ketika karier mulai mandek?

Menurut konsultan karier, Eda Arthaputri, S.Psi., dari Experd Consultant, karier mandek bisa dikenali. Dan, Andalah yang bisa mengetahui tanda-tanda tersebut. "Seseorang dapat berupaya mengenali budaya kerja di kantornya untuk melihat bagaimana proses peningkatan karier di kantor tersebut. Melalui proses tersebut, lakukanlah analisis langkah-langkah yang ditempuh pada peningkatan kariernya."

Namun, bila orang tersebut tidak berupaya apa pun padahal ia sudah mengetahui celah meningkatkan karier maka kariernya bisa dikatakan mandek.

Oleh karena itu, selain motivasi, inisiatif juga diperlukan. Karyawan tidak dapat tinggal diam jika ia sudah merasa kariernya tidak kunjung mengalami peningkatan. Beberapa cara yang disarankan Eda ketika karier mandek adalah menetapkan target yang lebih tinggi lagi supaya ia tertantang untuk melakukan peningkatan keterampilan, pengetahuan dan juga kemampuan.

"Selain itu, Anda dapat merefleksikan diri terlebih dahulu untuk mengetahui bidang yang ingin dikembangkan. Dari sana, barulah memutuskan langkah yang ingin diambil. Apakah itu berpindah kerja, mengasah kemampuan lain, berpindah divisi, dan lain-lain," jelas Eda yang aktif di Twitter dengan akun @edaartputri ini.

Keterlibatan PerusahaanMenurut Eda, wajar bila seseorang merasa gagal ketika rekan kerja satu angkatan sudah mencapai posisi lebih atas, sementara ia tetap bertengger di posisi semula. Eda menyarankan agar hal tersebut dijadikan sebagai motivasi kerja untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Harapannya, kinerja yang lebih baik akan membuka kesempatan lebih besar bagi karyawan tersebut agar ia bisa meningkatkan kariernya.

Nah, omong-omong soal peningkatan karier, apa yang bisa dilakukan karyawan supaya ia memiliki nilai lebih di mata perusahaan, terutama atasan, agar bisa mendapatkan promosi kenaikan jabatan, misalnya.

"Kunci kesuksesan adalah usaha, usaha, dan usaha. Bila Anda belum mendapatkan promosi jabatan, refleksikan hasil kerja Anda. Bandingkan hasil kerja Anda dengan lingkungan sekitar. Jika Anda merasa bahwa hasil kerja belum optimal, itulah pekerjaan rumah terbesar Anda. It is harder to climb than to fall. Jadi, kerahkan seluruh kemampuan dalam bekerja untuk mencapai hasil kerja yang juga maksimal, " papar lulusan Universitas Indonesia ini.

Dalam hal ini, tentu saja karyawan tidak bisa bergerak sendiri. Perusahaan sebenarnya bisa membantu pengembangan karier karyawannya. "Sebuah perusahaan dan seorang atasan bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan dan karier karyawannya," tegas Eda.

Di sinilah istilah jenjang karier pas disandingkan. "Adanya jenjang karier memberikan kemampuan bagi karyawan untuk mengelola tanggung jawab yang lebih besar."

Faktor lain yang tak kalah penting adalah pengembangan kemampuan karyawan melalui feedback pekerjaan dan pelatihan bagi karyawan. "Hal tersebut dapat membantu seorang karyawan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya, terutama dalam bekerja," tutur Eda.

Soca Husein