TabloidNova.com - Kalut saat mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK)? Wajar. Merasa kehilangan harapan? Boleh saja. Namun, jangan juga terlarut terlalu lama karena kehidupan terus berjalan.
"Berdasarkan pengalaman, kebanyakan orang memang akan memiliki reaksi emosional yang sama," kata Harucha Aly LPC, psikolog dari RS Bunda Jakarta.
Ia menyebutkan, ada dua tahapan besar yang membedakan reaksi setiap orang dalam keadaaan sulit, yaitu coping mechanism dan reaksi emosional.
"Coping mechanism digunakan untuk memproteksi diri dan mengurangi level kecemasan yang dirasakan saat itu. Sehingga proses adaptasi terhadap kehilangan pekerjaan dan proses pemulihan bisa dimulai," papar Harucha.
Proses adaptasi
Coping mechanism bisa berbeda pada setiap orang. Perilaku yang umum dilakukan, ada tiga jenis:
1. Tidak percaya dan menolak kejadian sedih yang menimpa dirinya. Orang cenderung tidak percaya atas hal-hal yang terjadi, bahkan mengingkarinya. "Ada yang menangis, tapi ada juga yang langsung menarik diri. Cara terbaik untuk menolong orang pada kondisi ini adalah dengarkan kata hatinya."
2. Bila sebelumnya ia melakukan segala hal sendiri, kini minta dilayani penuh. "Biasanya mengambil makan dan minum sendiri, sekarang dibuatkan atau diambilkan."
3. Berusaha mencari tahu efek kehilangan dari PHK dan menganalisa setiap detail situasi yang dialami saat ini. Misalnya, ia mulai berpikir ada baiknya di PHK sekarang karena siapa tahu profit perusahaan semakin menurun. "Jadi, ia akan berusaha merasionalisasikan apa yang dialami dan lebih menerima situasi saat ini. Orang seperti ini memiliki kontrol terhadap dirinya."
Setelah proses adaptasi saat kehilangan pekerjaan ini berlalu, maka proses pemulihan akan terjadi.
Noverita K. Waldan
KOMENTAR