Waspadai Hadirnya Karyawan "Negaholic" di Kantor

By nova.id, Selasa, 17 Februari 2015 | 00:18 WIB
Waspadai Hadirnya Karyawan Negaholic di Kantor (nova.id)

TabloidNova.com - Ingin disukai rekan kerja, selalu berpikir positif, dan memiliki karier cemerlang? Hindari menjadi manusia negaholic! Inilah istilah yang digunakan Anthony Dio Martin dalam bukunya Toxic Employee Cara Ampuh untuk Mengenali dan Menghadapi Para Karyawan Bermasalah!, untuk menggambarkan orang yang selalu melihat segala sesuatu secara negatif.

Nega berarti negatif, serta holic dikaitkan dengan ketagihan sesuatu. Seperti workaholic  bagi orang yang ketagihan kerja atau alcoholic ketagihan akan alkohol. "Mereka yang bersikap negatif selalu menyangkal ataupun menolak ide, pemikiran maupun kata-kata orang lain."

Berpikir negatif bukanlah sesuatu yang buruk asal porsinya tepat. Kadangkala sikap negatif bisa memberi arti yang positif apabila bisa menunjukkan jalan antisipatif, atau menuntun pada perubahan yang lebih baik bagi organisasi dan seseorang.

Namun, sebaliknya jika tidak memberikan masukan konstruktif, melemahkan, menghancurkan atau memperburuk suatu kondisi sehingga potensi yang ada tidak bisa didayagunakan.

 "Dalam organisasi, orang yang betul-betul negaholic bisa menyebarkan virusnya ke seluruh organisasi. Bahkan bisa menghabiskan energi, memboroskan waktu, menjadi penghambat kemajuan serta sumber kegagalan dalam organisasi."

Alasan NegaholicAda beberapa alasan mengapa karyawan menjadi negaholic. Diawali dengan kebutuhan untuk mendapatkan perhatian. Ia merasa diperhatikan, diladeni, dan setiap orang melihat kepada dirinya.

Selanjutnya, ada ketidakmampuan memberi atau menerima perhatian yang positif. "Negaholic tidak tahu bagaimana belajar untuk memuji. Akibatnya, ia sulit memberi perhatian yang positif kepada orang lain."

Negaholic juga berhubungan dengan kebiasaan masa kecil yang fokus pada hal-hal keliru, sehingga sulit melihat hal-hal positif pada sesuatu ataupun seseorang.

Manusia negaholic pada dasarnya ingin membalas dengan cara mengungkit sesuatu yang buruk, sehingga orang yang dibalasnya tampak buruk. "Negaholic merasakan kenikmatan saat melihat orang yang pernah melukainya menjadi malu atau dipermalukan."

Dr. Carter-Scott membagi negaholic menjadi 4 tipe:

Attitude Negaholics Tidak pernah puas dengan diri mereka ataupun dengan orang lain. Tidak ada kata bagus dalam kamus mereka, tidak peduli apapun yang dilakukan atau orang lain, hasilnya tak pernah memuaskan.

Behavior NegaholicsTipe pekerja keras, namun sering melakukan sabotase terhadap diri sendiri. "Sebenarnya mereka tak melakukan apa pun, tapi mengeluh dan bersikap negatif. Bahkan melakukan kesalahan yang sama berulangkali karena tidak pernah belajar dari pengalamannya dan sulit dinasihati."

Mental NegaholicsTipe musuh atas dirinya sendiri. Kebanyakan melihat pada masa lalunya, sehingga terjebak pada kesalahan, ketakutan, dan masalah masa lalunya. "Akibatnya, banyak menjudge dirinya sendiri, berpikir negatif sebelum memulai juga terhadap orang lain."

Verbal NegaholicsTipe yang mudah dikenali. Mengharapkan bantuan, namun semua bantuan dan nasihat justru dikritik. Saat orang yang menolong menjadi frustrasi, verbal negaholic malah mengeluh dan meratap tak ada seorang pun yang memerhatikan dirinya.

Nah, tidak ada gunanya kan menjadi karyawan yang negaholic? Tak akan ada yang suka dengan orang yang selalu memandang negatif pada dirinya sendiri maupun orang lain!

Noverita K. Waldan