9 Tips Mengatasi Anak Hiperaktif

By nova.id, Kamis, 9 Oktober 2014 | 08:01 WIB
9 Tips Mengatasi Anak Hiperaktif (nova.id)

  TabloidNova.com - Tidak hanya kuat, jika Anda memiliki anak yang "suka bergerak" Anda juga dituntut untuk ekstra sabar. Berikut tips yang bisa Anda lakukan agar anak bisa tenang dan tertib di rumah.

1. Buat Anak Sibuk

Kata Owen Villar, seorang ahli terapi okupasional di sekolah anak-anak berkebutuhan khusus Marikina City, Filipina, cari sebanyak mungkin kegiatan yang bisa meningkatkan energi anak. Misalnya, olahraga, menari, main musik, atau lainnya. Diam-diam, kendurkan senar gitar anak dan kemudian suruh ia mencoba menyetemnya sendiri.

2. Buat Rencana

Buat jadwal visual tentang waktu bermain anak. Pastikan ia mengikutinya semaksimal mungkin dengan stabil dan teratur.

3. Siapkan Ekstra Kamar

Pilih ruang yang tenang di mana anak bisa duduk diam dan membaca.  Sertakan di dalamnya karpet atau bantal duduk yang nyaman.

4. Ikutkan Olahraga

Yoga untuk anak dan latihan Tai Chi bisa jadi pilihannya. Latihan ini akan mengajarkan kepadanya bagaimana untuk fokus dan tenang, juga membuatnya tidur malam lebih tenang.

5. Pintar Memilih Kata

Alih-alih mengatakan "Jangan jalan cepat-cepat", beritahu anak untuk "Berjalanlah pelan-pelan, Nak".  Gunakan kata-kata sederhana, mudah dimengerti, dan langsung, bukan kalimat panjang.

6. Buat Aturan

Anak hiperaktif perlu mengetahui dua hal: menyakiti orang lain merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dan ada konsekuensinya. Ketika anak menggigit lengan temannya, misalnya, berikan sanksi yang realistis sesuai usianya. Dan mengenai hal ini Anda harus konsisten.  Seperti sanksi time-out untuk anak berusia 4 tahun, dan seterusnya.

7. Rencanakan Diet Sehat

Jauhkan anak dari junk food dan makanan ringan yang tinggi karbohidrat dan pilih yang mengandung banyak protein. Misalnya, sandwich gandum dengan irisan daging dan susu untuk menjaga energi tetap stabil.

8. Jangan Berteriak

Saat berusaha ingin menenangkan anak, jangan marah-marah atau meneriakinya. Itu hanya akan memicu reaksi negatif anak.

9. Selektif Pilih Liburan

Anda tahu anak tidak bisa diam, jadi mengapa harus memaksakan diri dengan mengajaknya ke museu?

Ester Sondang