Tips Bijak Dampingi Remaja yang Sedang Mencari Jati Diri

By nova.id, Rabu, 18 Maret 2015 | 10:15 WIB
Tips Bijak Dampingi Remaja yang Sedang Mencari Jati Diri (nova.id)

Tabloidnova.com - Menjalani peran sebagai orangtua remaja memang memerlukan trik tertentu. Sekalipun proses pendampingan dan pengasuhan ini membuat orangtua frustrasi dan stres, menjadi orangtua para remaja tetap bisa dijalani dengan menyenangkan dan memuaskan bagi kedua belah pihak. Asalkan, Anda tahu triknya.

(Baca: Inilah Faktor yang Pengaruhi Proses Pencarian Jati Diri Remaja)

Nah, berikut ini beberapa tips bijak dampingi remaja yang sedang mencari jati diri dari Agustina, M.Psi., Psikolog dari PBKP Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara  yang bisa dilakukan selama mendampingi buah hati agar dapat mencapai jati diri yang positif:

1. Remaja mencari jati diri positif dengan mengekspresikan kepribadiannya. Teman, selebritas, hingga sosok yang mereka jadikan panutan dapat memengaruhi keputusan para remaja. Jadi, jangan kaget bila tiba-tiba penampilan remaja berubah di luar kebiasaan. Nah, asalkan perubahan penampilan tersebut tidak memengaruhi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan anak, Anda cukup mengawasi dan membuat aturan tertentu.

2. Tips bijak dampingi remaja yang sedang mencari jati diri juga dengan mengubah cara Anda berkomunikasi dengannya. Bila selama ini lebih sering menceramahi, bersikap sinis, mengolok-olok, berteriak, membandingkannya dengan temannya, dan tidak bisa mengakui kesalahan, kali ini coba untuk berbicara dari hati ke hati.

(Baca: Memberontak, Ciri Remaja Mencari Jati Diri)

3. Bagi remaja yang sedang mencari jati diri, diterima dan diakui oleh teman-teman sebaya adalah hal penting. Sayangnya, tidak semua pengaruh memiliki nilai positif. Di sinilah peran Anda sebagai orangtua agar remaja tidak lantas menyerah dengan tekanan di sekelilingnya. Berdiskusilah dengan remaja bahwa setiap pilihan harus ditimbang secara matang supaya memberikan keuntungan jangka panjang bagi hidup mereka.

4. Bahkan sebelum remaja mulai tertarik dengan lawan jenis, orangtua harus memberikan edukasi seks kepada anaknya. Utamanya, informasi yang tepat mengenai seks. Hal ini akan membantu remaja dari jeratan seks bebas.

5. Saat dampingi remaja yang sedang mencari jati diri, berikan pemahaman kepada anak bahwa lebih penting mampu mencintai diri sendiri sebelum belajar mencintai orang lain. Jangan sampai anak merasa rendah diri hanya karena ia patah hati, misalnya, sehingga mereka berada di jalur pencarian jati diri yang tepat.

6. Perlakukan anak Anda yang berusia remaja bak orang dewasa, namun di saat yang sama jangan mengharapkan mereka akan berlaku dewasa. Oleh karena itu, Anda tetap harus menyeimbangkan antara keinginan Anda dan kemauan remaja yang sedang mencari jati diri. Misalnya, mengawasi dan pastikan remaja tahu Anda memonitor mereka. Lalu, perlahan-lahan membiarkan mereka belajar mengambil keputusan sendiri.

Soca Husein