Ani Yuliani Simanjuntak: Bisnis yang Bikin Panjang Umur (2)

By nova.id, Selasa, 26 Agustus 2014 | 10:43 WIB
Ani Yuliani Simanjuntak Bisnis yang Bikin Panjang Umur 2 (nova.id)

Ani Yuliani Simanjuntak Bisnis yang Bikin Panjang Umur 2 (nova.id)
Ani Yuliani Simanjuntak Bisnis yang Bikin Panjang Umur 2 (nova.id)

"Ani (berbaju merah) tak pernah absen dalam setiap agenda kegiatan PMI, mulai dari rapat kecil hingga musyawarah kerja provinsi. (Foto: Dok Pri) "

Senang rasanya bisa melihat perkembangan klinik sederhana yang berhasil menjadi rumah sakit ibu dan anak. Bagi saya kesuksesan itu tak melulu bertolak dari latar belakang pendidikan. Nyatanya, saya yang cuma lulusan sekolah sekretaris bisa membangun rumah sakit dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Artinya, setiap orang punya kesempatan yang sama. Yang membedakan adalah sejauh mana keinginan untuk bekerja keras.

Namun, entah kenapa saya tak bisa diam berpuas diri. Saya ingin melengkapi rumah sakit yang sudah ada dengan fasilitas secara umum. Alhamdulillah, niat itu terlaksana di tahun 2009. RSIA IMC bertransformasi menjadi RS IMC Bintaro. Tantangan yang saya hadapi tentu bukan cuma soal modal. Namun, juga standar operasional yang harus dilengkapi untuk kebutuhan layanan di rumah sakit umum. Kalau boleh cerita, seluruh modal yang mencapai Rp150 milyar itu saya pinjam dari suami saya. Saya tak mau berutang ke bank. Tapi, meski pinjam ke suami saya tetap berlaku profesional. Semua pemasukan dan pengeluaran juga tercatat rapi. Saya ingin utang ini bisa terbayar lunas nantinya.

Ada cerita ketika saya mencari tenaga medis profesional untuk kebutuhan rumah sakit. Karena saya sendiri bukan dokter, maka banyak dokter yang awalnya sangsi pada saya. Tapi, berjalannya waktu dengan rekrutmen dan pemilihan tenaga medis yang kompeten, kini saya memiliki tim medis yang hebat.

Mendapatkan tempat di hati masyarakat juga bukan perkara mudah. Memberikan layanan yang bagus dan membantu pasien untuk kesembuhannya adalah syarat mutlak. Rekomendasi dari para pasien atau metode worth of mouth pun membuat rumah sakit ini dikenal masyarakat. RS IMC Bintaro termasuk tipe C untuk kelas ekonomi menengah. Jadi, pasien pun bisa memilih sesuai kebutuhannya. 

Saya yakin yang namanya kerja keras itu tak ada yang sia-sia. Tiga tahun berikutnya rumah sakit ini mendapat akreditasi dari Kementerian Kesehatan Indonesia. Sedangkan untuk STIKes IMC, saya kemudian membuka Program Studi S1 Keperawatan dan Program Studi Profesi Ners untuk menjadi Perawat Profesional.

Bantu LansiaDi tengah mengembangkan STIKes, batin saya terusik melihat pertumbuhan warga lanjut usia (lansia) yang terus meningkat. Saya heran, kenapa layanan untuk mereka seolah kurang diperhatikan, ya.

Dari riset yang saya pahami, mereka memerlukan pelayanan yang bagus. Hal ini tentu saja bisa menjadi peluang menyediakan jasa khusus untuk lansia. Saya pun tercetus ide untuk membangun rumah lansia (senior resident) sebagai bagian layanan dari RS IMC Bintaro. Nah, untuk menunjang pelayanan yang maksimal tentu dibutuhkan tenaga yang ahli. Maka itu, di STIKes IMC Bintaro saya juga membuka Program Studi Care Giver dengan strata D1 dan D2. Tentunya keputusan ini telah disetujui oleh Kementerian Tenaga Kerja. Saya ingin para lulusan nantinya mampu melayani para lansia secara profesional.

Dua tahun berjalan, saya boleh berbangga hati karena program tersebut hanya dimiliki oleh STIKes IMC Bintaro. Kendala yang saya hadapi pun terbilang tak ada. Bidang ini justru malah diminati banyak orang. Pasalnya tenaga kerja yang dihasilkan memang siap pakai dan bisa langsung jadi asisten perawat. Bekerja sama dengan Yayasan BIMA, saya juga membekali kemampuan bahasa Jepang untuk para mahasiswa.

Sebab tak cuma Indonesia yang memiliki angka pertumbuhan yang tinggi untuk warga lansia. Negara seperti Jepang bahkan membutuhkan tenaga ahli untuk kebutuhan lansia. Dengan begitu bukan tak mungkin lulusan STIKes berkesempatan bekerja sebagai care giver di luar negeri. Saya optimis dalam 2-3 tahun kedepan akan banyak dari mereka yang berangkat ke sana.

"Melayani dengan Kasih" adalah moto yang saya pilih untuk membantu warga lansia. Di RS IMC Bintaro terdapat dua pilihan jasa yaitu Home Visit dan Home Care. Menurut saya, jasa ini pasti dilirik. Misalnya, untuk jasa Home Visit di mana tenaga medis dapat datang ke rumah para lansia yang mengalami kesulitan untuk pergi ke rumah sakit. Ada pula kejadian lansia yang memiliki penyakit kronis tapi kurang mendapatkan pelayanan maksimal di rumah sakit. Akibatnya menjadi tak betah atau justru penyakitnya tak kunjung membaik.