Laura Basuki, Si Pemalu Yang Benci Clubbing

By nova.id, Kamis, 9 Juli 2009 | 17:06 WIB
Laura Basuki Si Pemalu Yang Benci Clubbing (nova.id)

p>

Laura Basuki Si Pemalu Yang Benci Clubbing (nova.id)

"Laura Basuki (Foto : Ahmad Fadillah) "

Meski wajahnya sudah cukup lama menghiasi layar kaca lewat beberapa iklan seperti Shinzui, Clean & Clear, dan Coca Cola, namun debut Laura Basuki (21) sebagai bintang, baru benar-benar terasa setelah penampilannya di film Gara-Gara Bola.

Memerankan putri seorang bandar judi bola, gadis berwajah unik ini menjelma menjadi seorang anak SMA yang centil, berani, tomboi, sekaligus manja. "Ini benar-benar pengalaman menarik buat aku. Ada adegan ciuman, merokok, juga mabuk. Semua itu enggak mudah," ujar Laura .

Hebatnya, baru muncul sekali, Laura langsung menyabet dua penghargaan lumayan bergengsi di ajang Indonesian Movie Award. Pertama sebagai aktris pendatang baru terfavorit pilihan penonton, yang kedua aktris pendatang baru terfavorit pilihan juri.

"Ini baru pertama kalinya aku akting beneran. Sebelumnya paling cuma iklan dan video klip. Jadi buatku benar-benar suatu kehormatan bisa memenangkan dua kategori sekaligus," ujar Laura tanpa nada sombong sedikit pun. "Kalau dibilang bangga, aku enggak juga, ya. Karena aku merasa masih jauhlah dari bagus. Masih harus lebih banyak belajar," ujarnya dengan wajah malu.

Ya, dalam kesehariannya Laura memang gadis cantik yang pemalu. "Iya, sehari-hari aku beda jauh dengan aku yang sedang jalan di atas catwalk, apalagi dibanding sosok Laura yang di Gara-Gara Bola." Setiap dirinya naik ke atas panggung, "Terus kena sorot lampu yang terang benderang, aku mendadak berubah. Seperti menjelma jadi orang lain! Bukan Laura biasanya."

Laura yang biasa, cerita dara kelahiran 9 Januari 1988 ini, "Kalem, tenang, dan enggak banyak ngomong. Tapi ini sih, udah jauh lebih mending dari yang dulu. Dulu, aku benar-benar pemalu dan pendiam. Enggak bakal nyapa kalau enggak disapa duluan. Setiap ditanya, jawabnya juga pendek-pendek. Paling satu dua kata."

Belajar Merokok

Konon, perubahan di diri Laura, terjadi sejak ia tak sengaja tercebur di dunia modelling. "Waktu itu aku masih SMA. Awalnya sih, iseng, ikut teman-teman mengisi liburan dengan ikut sekolah modelling intensif. Cuma dua minggu. Niatnya sih, cuma supaya bisa pakai sepatu high heels."

Liburan usai, tak disangka Laura malah dapat tawaran untuk jadi model show Biyan. "Dari situ tawaran terus mengalir," ujar Laura yang sudah malang melintang membawakan karya adibusana disainer-disainer papan atas. "Mulai dari Biyan, Sebastian Gunawan, Adjie Notonegoro, Didi Budihardjo, dan masih banyak lagi," ujar Laura yang sangat menikmati berlenggak-lenggok di atas catwalk. "Rasanya senang bisa jadi sosok lain di luar diri sendiri," ungkap penyuka sushi ini.

Nyasar ke dunia layar lebar pun diakui Laura tak sengaja. "Suatu hari Nia Dinata lihat foto aku di salah satu majalah. Kemudian dia minta manager kastingnya manggil aku." Mulanya, Laura enggan memenuhi panggilan kasting ini. "Sebenarnya aku belum pengin menjajal dunia akting." Tapi, mengingat nama besar Nia Dinata, Laura ragu menolak.