DHARMAWAN Bangga Miliki Adik Seperti Caisar (2)

By nova.id, Senin, 20 Januari 2014 | 03:42 WIB
DHARMAWAN Bangga Miliki Adik Seperti Caisar 2 (nova.id)

DHARMAWAN Bangga Miliki Adik Seperti Caisar 2 (nova.id)
DHARMAWAN Bangga Miliki Adik Seperti Caisar 2 (nova.id)

"Dalam acara jumpa pers Yuk Keep Smile (YKS), Caisar tertawa lebar. Adik bungsuku itu mendapatkan kepercayaan dengan dikontrak selama dua tahun untuk tampil di YKS. (Foto: Jeprima / Tribun Jakarta) "

Saat ini saya belum termasuk sebagai manajer artis yang besar, pun belum pantas rasanya disebut sebagai manajer bertangan dingin. Semua ini hanya titipan dan kepercayaan-Nya semata. Lantaran ini titipan, meskipun banyak artis atau komedian yang ingin masuk ke Smile Club Management, saya minta maaf sekali, saat ini belum bisa menerima mereka. Sebab saya masih ingin mengelola yang sudah ada dengan baik dan maksimal.

Saya tak mau menerima mereka bukan berarti sombong atau apa, bukan. Tapi semata-mata saya ingin menjaga bahwa Smile Club ini sebuah keluarga yang saling mengisi, saling support, dan saling berbagi rezeki. Seperti Caisar, adik saya, yang memang sudah memiliki garis tangannya sendiri. Dia memang spektakuler, semacam sudah menjadi kehendak-Nya dia melejit dengan cepat di waktu sekarang ini.

Surga di Telapak Kaki Ibu

Saya melihat Caisar bisa melejit seperti sekarang ini, karena dia mendapat keajaiban dari doa Mama. Istilah "Surga di telapak kaki Ibu", saya rasa benar adanya. Caisar adalah salah seorang yang mendapat pengalaman nyata itu. Ceritanya, saat lulus SMA, Caisar berniat mandiri. Lalu dia memutuskan untuk tidak meneruskan kuliah dan memilih bekerja, demi menghidupi dirinya sendiri.

Pekerjaan yang bisa dilakukan anak lulusan SMA dengan mudah, ya, tak lain adalah dengan menjadi tukang ojek motor. Caisar tidak pernah merasa malu jadi tukang ojek di lingkungan rumah kami. Melihat si bungsu jadi tukang ojek, Mama pun jelas tak tega. Mama lalu meminta saya agar Caisar dimasukkan ke dalam manajemen saya, misalnya, membantu-bantu mengurusi para komedian di manajemen, karena pelawak, kan, cukup sibuk mengisi acara televisi.

Nah, setelah beberapa lama jadi tukang ojek, akhirnya saya mengajak Caisar untuk bekerja di manajemen artis milik saya. Dia mengawali pekerjaan sebagai asisten Budi Handuk, yang ketika itu sedang sibuk mengisi acara Tawa Sutra. Kendati dia adik saya, tapi saya selalu berusaha profesional. Semua harus bekerja sesuai porsinya dan bersungguh-sungguh.

Nah, oleh karena anaknya suka membanyol dan senang sekali berjoget, Caisar sering menghibur banyak orang dengan berjoget-joget riang saat menunggui Budi Handuk syuting Tawa Sutra. Dia melakukan itu sekadar untuk melepas penat sekaligus menghibur para kru. Tapi Caisar selalu berjoget dengan hati. Sepengetahuan saya, dia mulai menyukai musik dangdut, tarling, atau musik khas banyumasan sejak masih sekolah. Selanjutnya, dari asisten Budi Handuk, Caisar beralih menjadi asisten pelawak Bopak.

Hingga suatu hari, Mama menderita diabetes. Lantaran sakitnya semakin parah, kaki Mama sampai keropos dan harus dirawat di rumah sakit. Melihat kondisi Mama seperti itu, dengan kesadarannya sendiri Caisar pun rela meninggalkan pekerjaannya di manajemen milik saya dan serius menjaga, merawat, serta menunggui Mama di rumah sakit. Caisar bilang, saya konsentrasi saja mencari uang dengan terus mengelola Smlie Club Management, sementara dia total merawat Mama.

Dia tak pernah jijik saat harus membersihkan nanah yang keluar dari kaki Mama. Dengan sabar dia merawat kaki Mama yang terluka dan berbau busuk. Caisar pun tak pernah mengeluh meski siang dan malam harus menjaga Mama. Hingga lambat laun, daging baru di kaki Mama bisa kembali tumbuh dan Mama berangsur sembuh.

Saya akui, Caisar adalah anak yang berbakti kepada orangtua, terutama Mama. Sebagai anak bungsu, Caisar memang sangat dekat dengan Mama. Dan bagi Mama, Caisar adalah penyejuk hatinya.

Bakat Warisan Mama

Lambat laun, setelah selama sebulan dirawat dan ditemani Caisar, Mama pun bisa sembuh dan kembali ke rumah. Selanjutnya, Caesar kembali ingin bekerja, agar bisa membantu membiayai pengobatan Mama. Saat kembali bekerja, Caisar sudah menjadi asisten Yadi Sembako, karena Bopak sudah punya asisten baru. Sementara Yadi Sembako memerlukan seorang asisten dan sesekali merangkap sopir untuk mendukung kesibukannya syuting acara Show Imah yang ditayangkan di TransTV.

Caisar juga meneruskan hobinya berjoget demi menghibur kru atau menyemarakkan suasana di lokasi syuting atau studio agar cair. Lama-kelamaan, Caesar diminta Soimah untuk berjoget menghibur dia. Rupanya, Yanto, tim kreatif program acara Show Imah, melihat bakat terpendam Caisar. Suatu hari, Yanto meminta Caiar agar ikut masuk ke program live-nya Soimah.

Ternyata, kehadiran Caisar menarik perhatian penonton. Hingga akhirnya Caisar diminta untuk ikut memeriahkan acara Yuk Kita Sahur (YKS) yang sudah beberapa tahun ditayangkan Trans TV. Ketika itu, rating YKS hanya beberapa persen saja. Sejak Caisar menjadi salah satu pengisi YKS dan membawakan joget ala Caisar, alhamdulillah, rating YKS meningkat tajam. Bahkan pernah mencapai rating yang hampir semua orang melihat acara itu.

Mungkin, saat sahur orang-orang yang masih mengantuk lalu melihat Caisar joget, jadi senang dan semangat untuk menikmati santap sahurnya. Mungkin juga karena dia memiliki ciri khas wajah yang mirip tokoh kartun atau komik, lucu, dan mudah diingat. Apalagi ditambah gaya jogetnya yang khas. Ha ha ha...

Oh ya, bisa dibilang, Caisar yang gemar berjoget itu menuruni bakat Mama. Soalnya Mama juga orangnya begitu. Senang menyemarakkan suasana dan menghibur orang. Ada saja gerak-gerik Mama yang selalu bikin ibu-ibu kelompok arisan di lingkungan rumah tertawa. Entah dari caranya bercerita atau ekspresi wajahnya yang mengundang tawa. Kata orang-orang, Mama suka sekali membanyol dan mereka sering bilang, enggak seru kalau enggak ada Mama.

Ya, Mama senang punya banyak teman, Mama juga tak pernah marah, merasa sakit hati, atau dendam. Beliau orang yang sangat ikhlas. Biarpun orang-orang bilang Mama terkadang suka bersikap aneh, buat Mama enggak masalah. Mama tulus dan apa adanya. Sifatnya yang lucu dan senang menghibur ini pun akhirnya turun ke Caisar. Sama seperti Mama, Caisar juga orangnya tulus dan ikhlas. Caisar juga banyak tertawa.

Menjaga Sang Adik

Namun begitu, sampai sekarang saya suka enggak mengira, Caisar yang usianya enam tahun lebih muda dari saya ini sekarang sudah menjadi lelaki dewasa, bahkan mempunyai karier cemerlang. Dulu, saat masih di bangku SD, saya sudah mulai bekerja. Caisar kemudian melanjutkan ke SMP Karya Bhakti dan SMAN 3 Bekasi.

Saat Caisar masuk SMP, saya yang membiayai sekolahnya. Bahkan saat mendaftar ke bangku SMA, istri saya yang mendaftarkan. Maklum saja, Bapak hanya pensiunan polisi dan kami lima bersaudara. Jujur saja, dari lima saudara itu yang seayah dan seibu kandung, hanya saya dan Caisar. Meskipun kami berbeda ayah dan ibu dengan kakak-kakak kami, tapi kami tumbuh bersama dan kompak. Kakak-kakak kami sudah berkeluarga dan tinggal di rumah mereka masing-masing.

Saya amat bersyukur, sejak karier Caisar melejit, dia tak pernah lupa untuk selalu menyenangkan hati Mama dan Bapak. Bahkan insya Allah, Caisar ingin memberangkatkan orangtua kami umrah. Tak hanya itu, Caisar pun sekarang sudah bisa membeli mobil untuk mendukung kesibukannya. Rumah pun sudah mulai dia persiapkan. Saya dan orangtua menasehati agar Caisar mau menabung dengan melakukan investasi membeli tanah atau kebun. Soalnya, orangtua kami ingin kelak bisa beristirahat dan tinggal di pinggiran Jakarta sambil berkebun.

Sebagai kakak dan manajer pribadinya, jelas saya senang dan bangga sekali kini banyak orang yang memberi apresiasi baik untuk Caisar. Saya dan orangtua hanya bisa berpesan agar Caisar tidak sombong. Jika ada fans yang mengajak berfoto bareng, saya minta agar Caisar tetap mau melayani, meskipun dia sudah sangat capek. Atau tetap membawakan tas Yadi Sembako dan Budi Handuk saat sama-sama pergi ke luar kota. Sejauh ini, Caisar adalah anak yang bisa menempatkan dirinya.

Saya pun bersyukur, Caisar dikontrak selama dua tahun oleh Trans TV. Oleh karena jadwal syutingnya padat, mohon maaf jika kami belum bisa memenuhi permintaan sejumlah orang untuk mengundang Caisar manggung di tempat yang cukup jauh. Apalagi, Caisar masih terikat kontrak. Namun terkadang, jika ada undangan acara off air di kota lain yang jaraknya masih bisa ditempuh dengan berangkat pagi dan kembali ke Jakarta di sore hari, kami masih bisa penuhi.

Namun untuk udangan ke luar pulau, mohon maaf sekali, tampaknya masih belum bisa kami penuhi saat ini. Sebab, selain mengatur jadwal pentas Caisar, saya juga harus menjaga staminanya. Agar tubuhnya tetap fit agar selalu bisa melakukan Goyang Caisar. Saya juga meminta kepada Caisar agar mengembangkan bakatnya yang lain atau melakukan variasi gerakan berbeda agar masyarakat tidak bosan. Ya, pokoknya, saya dan keluarga sangat bangga kepada adik bungsu kami, Caisar. (TAMAT)

 Erni Koesworini