TabloidNova.com - Balita yang sulit makan akan selalu merasa sedang bermimpi buruk setiap kali jam makan datang. Ia pun akan meronta dan meludahkan kembali makanan yang Anda suapkan dengan susah payah ke dalam mulutnya. Bukannya ditelan, si kecil malah semakin sulit untuk makan.
Dan jika Anda pernah mendengar ada seorang anak yang selama seminggu tak makan nasi sama sekali, dalam kasus picky eater, cerita itu benar adanya.
"Mayoritas anak-anak memang akan mengalami masa pemberontakan dalam hal menolak makanan," tutur Christine Wood, MD, dokter anak dari RS Encinitas, California, AS, dan penulis buku How to Get Kids to Eat Great and Love It.
Sebagai ibu, terutama bagi para wanita yang baru saja menjalani peran sebagai ibu, melihat kenyataan ini tentu akan merasa khawatir terhadap kesehatan si kecil, sedih karena selalu gagal membujuk si kecil makan, dan kecewa karena sudah merasa menjadi ibu yang tidak baik.
Wah, jangan terburu-buru menumpahkan kekesalan kepada diri sendiri, Bu! Akan selalu ada jalan keluar yang bisa Anda lakukan sebelum akhirnya Anda menyerah dan membawa si kecil berhadapan dengan dokter anak atau ahli nutrisi khusus anak untuk memperbaiki pola makan si buah hati.
Seperti yang dr Wood katakan, "Tenang saja, dan tetap anjurkan anak untuk makan. Anak usia 2-3 tahun memang mudah bosan terhadap satu jenis makanan tertentu, tapi seiring pertambahan usianya anak-anak biasanya tidak akan terlalu bosan terhadap suatu makanan tertentu lagi.
Namun di usia awal anak, sebagai ibu Anda memang harus menyiapkan diri untuk menghadapi fase sulit makan yang terajdi pada mereka," ujar dr Wood lagi.
Kendati anak tidak akan langsung menyukai makan nasi bersama sayuran, namun Anda bisa mencoba tiga tips berikut agar anak minimal mau menelan beberapa suap makanan pokok yang penting sebagai asupan nutrisi baik bagi tubuhnya.
1. Jangan Henti Mencoba. Sebagai ibu, Anda memang dituntut untuk tidak pernah bosan membujuk si kecil hingga 15-20 kali dalam sehari untuk mau makan, sampai si kecil benar-benar mau menelan makanannya. Jika si kecil masih enggan makan sayuran, sebaiknya tetap beri makanan yang memang disukai oleh si anak. Misalnya, nasi dengan telur dadar atau ayam goreng.
2. Jangan Bermain "Sulap". Daripada bersusah payah menyembunyikan sayuran di dalam sepiring nasi goreng seolah Anda sedang bermain sulap, sebaiknya Anda tunjukkan saja sayuran yang sebenarnya di dalam piring atau mangkuk terpisah. Sehingga anak akan tahu secara jelas sayuran jenis apa yang akan dimakannya. Dengan menjadi jujur di hadapan anak mengenai makanan yang Anda sajikan, anak akan menjadi lebih tertantang untuk mencobanya, walaupun hanya untuk 1-2 suap saja pada awalnya. Selanjutnya, Anda bisa mencobanya lagi, terus dan terus.
3. Pahami Selera Makan Si Kecil yang Unik. Selera makan anak memang unik dan sangat berbeda dari selera makan orang dewasa. Mungkin saja hari ini si kecil bisa dengan lahapnya makan sampai habis sepiring penuh saat sarapan dan makan siang, bahkan makan malam. Tapi ada kalanya juga si kecil hanya mau makan siang saja, tapi menolak sarapan dan makan malam.
Sebaliknya, ada juga si kecil yang dalam sehari bisa full makan sejak sarapan, makan siang, sampai makan malam tak terlewat. Namun esok harinya ia sama sekali tak mau makan makanan utamanya, melainkan hanya ingin menyantap kue-kue saja.
"Tak masalah. Anda sebaiknya jangan melihat pola makan anak per hari, melainkan secara keseluruhan. Jika selama 3-4 hari ia makan secara full tiga kali sehari, mungkin ia sedang 'bosan' makan menu yang itu-itu saja. Jadi sebaiknya Anda juga kreatif dalam membuat menu harian si kecil. Sebenarnya apa pun yang anak-anak makan, asalkan bukan makanan instan terus-menerus, tetap akan baik untuk tubuhnya dibandingkan apa yang selalu Anda pikirkan," papar Wood.
Intan Y. Septiani/Fit Pregnancy