Sejak awal saya melibatkan diri secara total. Kendati saya memiliki karyawan tetap sebanyak 15 orang dan 400 orang tenaga lepas, tapi saya ikut mengerjakan semuannya. Dari menyapu pabrik, menyopiri truk, sampai tugas yang lainnya juga sudah saya jajal semua. Dengan begitu saya jadi tahu kesulitan tiap karyawan.
(Ketika menjemput NOVA di terminal Sukorejo, Khafidz menegndarai truk dengan mengenakan kaos dan topi, layaknya seorang pekerja perkebunan. namun di bangku sopir tampak tas kuliah dan sepatu yang biasa dikenakannya ke kampus.)
Kabarnya, minyak asiri Anda sudah sampai ke benua Eropa, ya?
Jadi, saya pernah mendapat kesempatan ikut short course manajemen binis lewat online pada sebuah lembaga yang berpusat di Kanada. Sambil belajar dari dunia maya itu, saya jadi kenal dengan teman-teman sesama peserta yang ada di berbagai belahan dunia lain. Sambil belajar lalu saya tawarkan minyak asiri produk saya itu ke mereka. Alhamdulillah mereka mau membantu menawarkannya juga ke perusahaan-perusahaan yang ada di sana.
Syukurlah, akhirnya ada perusahaan kosmetik dari Jerman dan Swiss yang berminat memesan. Begitu perusahaan tadi tertarik, lalu saya mengirim sampel minyak asiri dalam botol. Oleh karena ini perusahaan asing, sehingga menyesuaikan standarnya juga tidak mudah. Setelah menerima sampel yang saya kirim, mereka lalu melakukan pengujian.
Setelah lolos uji, perusahaan itu barulah melakukan pemesanan dua ton minyak asiri per bulan kepada saya. Tak hanya memesan, tapi orang dari Swiss itu sempat datang juga mengunjungi tempat usaha saya di desa. Namun untuk sementara ini ekspor untuk Eropa saya stop.
Lho, kenapa ?
Saya sengaja menghentikan sementara, karena dengan empat mesin yang saya miliki sekarang ini tidak akan bisa memenuhi permintaan dari Eropa yang maunya dalam sebulan mencapai 10 ton. Dari pada dalam perjalanan waktu saya tidak bisa memenuhi permintaan dan membuat nama saya jadi jelek, lebih baik saya hentikan dulu.
Tapi ini hanya sementara saja, dalam tahun ini saya akan menggenapi jadi 10 mesin sehingga permintaan dari luar negeri bisa terpenuhi lagi.
Sebenarnya apa saja yang bisa dijadikan minyak asiri?
Sebenarnya semua tanaman bisa dijadikan minyak asiri. Cuma sekarang ini yang sudah diketahui manfaatnya adalah minyak asiri dari daun cengkih, nilam, mawar, melati, dan sebagainya. Saat ini harga minyak asiri dari daun cengkih Rp100 ribu per kg, nilam mencapai Rp400 ribu per kg, sementara dari kulit pala berharga Rp600 ribu per kg.
Bahkan asiri dari mawar bisa mencapai ratusan juta rupiah. Untuk saat ini omzet per tahun perushaan saya mencapai Rp2 miliar, tapi akhir tahun ini saya sudah punya target Rp2 miliar per bulan. Untuk sementara ini saya fokus pada asiri dari daun cengkih dan nilam, yang di daerah sini bahan dasarnya memungkinkan untuk bisa didapat lebih banyak. Tapi ke depan, tak menutup kemungkinan saya buat dari dari bahan lain.
Apa keinginan Anda selanjutnya?
Saya ingin terus mengembangkan usaha ini sampai besar, sehingga bisa mengangkat derajat ekonomi masyarakat desa saya. Oleh karena itu sekarang saya sudah mulai membuat rumah baca yang akan saya penuhi dengan buku-buku untuk memberi wadah anak-anak desa menimpa ilmu pengetehuan.
Keinginan besar lainnya, saya ingin Kendal dikenal sebagai ksentra kawasan essential oil in the world dan saya yakin itu bisa, sebab secara bahan dasar sampai sumber daya manusianya di sini sangat memenuhi.
Omong-omong, kapan lulus kuliah?
Insya Allah tahun 2013 ini sudah lulus. Sekarang saya sedang menyelesaikan skripsi.
Apa tips sukses Anda?
Pertama, memang harus gigih, punya semangat tinggi. Kemudian, dalam memulai sebuah usaha harus direncanakan dulu secara matang. Dalam sebuah usaha, ada tiga komponen yang harus diperhatikan, yakni faktor finansial 20 persen, faktor produksi 20 persen, dan marketing 60 persen. Segi marketing memang memegang peranan penting dalam sebuah usaha.
Kekuatan marketing itu memang sangat luar biasa. Makanya, sebagus apa pun produk tapi jika tidak diimbangi dengan marketing yang bagus, tentu tidak akan jalan. Salah satu contoh, cokelat terbaik di dunia berasal dari Belgia. Padahal, Belgia hanya proses pengolahannya saja, sebab di sana tak ada pohon cokelat. Cokelatnya sendiri sebenarnya barasal dari Kalimantan, lho.
Gandhi Wasono M.