Kebutuhan gizi anak-anak bervariasi tergantung pada usia dan tingkat aktivitasnya. Inilah yang harus diingat agar energi anak tetap ON di berbagai aktivitasnya.
Makanan = Bahan Bakar
Setiap anak membutuhkan jenis makanan yang sama, yakni makanan sehat. "Perbedaan terbesar adalah jumlah makanan yang harus mereka makan, yakni harus berdasarkan usia dan tingkat aktivitas," kata Mitzi Dulan, MS, CSSD, penulis The All-Pro Diet: Lose Fat, Build Muscle, and Live Like a Champion.
Meskipun seorang anak 17 tahun yang sangat aktif membutuhkan lebih banyak kalori, protein, dan nutrisi lain dibandingkan saudaranya yang 8 tahun lebih tua, kedua anak ini wajib mengisi piring mereka dengan makanan yang kaya gizi. Misalnya, produk protein, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, dan lemak sehat.
"Sedangkan tugas orangtua adalah menyediakan makanan yang sehat, dan pekerjaan anak-anak adalah memakannya," ujar Nancy Clark, MS, RD, penulis Nancy Clark's Sports Nutrition Guide Book kepada WebMD.
"Anak-anak memiliki kemampuan untuk mengatur asupan makanan mereka sesuai dengan kebutuhan mereka. Dan orangtua harus memungkinkan mereka untuk makan ketika mereka lapar dan berhenti ketika mereka merasa kenyang."
Clark mengatakan, orangtua harus menjelaskan kepada anak bahwa makanan ialah bahan bakar dan yang menyediakan energi untuk pertumbuhan dan aktivitas mereka.
Anak laki-laki yang tertarik dengan olahraga dan kekuatan otot harus diingatkan bahwa latihan membutuhkan kekuatan dan diet seimbang dengan cukup karbohidrat dan protein untuk membuat otot lebih besar.
Sedangkan anak gadis dibuat mengerti agar mereka jangan merasa khawatir tentang berat badan dan setiap orang terlahir dengan bentuk dan ukuran tubuh yang berbeda. Intinya, makan makanan sehat adalah prioritas utama.
Yang Dimakan Sebelum dan Sesudah Latihan
Kerja otot membutuhkan karbohidrat dan air. Sarankan kepada anak agar mengurangi jumlah makanan sebagai pendekatan latihan. Sebelum berlatih, ada baiknya anak makan dua jam sebelumnya.