Pekerjaan Yang Cocok Buat Freelancer

By nova.id, Selasa, 12 Juli 2011 | 04:36 WIB
Pekerjaan Yang Cocok Buat Freelancer (nova.id)

Pekerjaan Yang Cocok Buat Freelancer (nova.id)

"Foto: Agus Dwianto "

Setelah memiliki seorang anak, Diana memutuskan untuk menjadi fulltime Mom dan berhenti dari pekerjaannya. Alasannya, agar ia bisa fokus mengurus dan membesarkan anak. Namun setelah anaknya berusia 2 tahun, Diana mulai merasa bosan ada di rumah dan rindu untuk bisa bekerja lagi. Niatan ini diterima oleh suaminya dengan pesan, "Jangan sampai pekerjaanmu membuat anak kita terlantar." Diana pun setuju dan mulai mencari pekerjaan sebagai penulis lepasan di beberapa media sebagai penata saji.

Anak Nomor Satu

Pada praktiknya, menjadi ibu sekaligus freelancer tak semudah membalikkan telapak tangan. "Setiap pekerjaan memang ada stresnya. Yang tidak disadari para ibu muda, pekerjaan ibu rumah tangga itu pekerjaan yang tiada henti. Mutar-mutar pekerjaannya itu-itu saja, mengurus anak dan suami, belum lagi pekerjaan rumah yang terus-menerus," ujar Psikolog dan Konsultan Anak FAME, Erin Mutiara, M.Psi. 

Jika tidak siap secara lahir batin, Anda akan mudah terperangkap rasa jenuh dan stres yang sangat tinggi. Tak jarang, anak menjadi pelampiasan kekesalan ibu ketika dihimpit dua pekerjaan. Oleh karenanya, bekerja lepasan sangat bagus bagi para ibu yang ingin melakukan pergantian suasana dengan mengambil pekerjaan freelance atau part time job, apalagi kalau anaknya sudah bisa ditinggal atau dititipkan.

Kelebihan menjadi freelancer adalah bisa mengatur sendiri kapan waktu yang tepat untuk mengambil pekerjaan. Artinya, waktu bekerja bisa disesuaikan dengan waktu mengurus anak, suami, hingga urusan rumah. Jadi, sambil tetap berkreativitas dan membantu pemasukan keuangan, Anda mempunyai pilihan untuk menjadikan keluarga sebagai prioritas utama.

Siapkan Hati

Meski bisa bekerja dari rumah, bukan tak mungkin Anda sering turun ke lapangan. Awalnya, mungkin berat bagi Anda meninggalkan anak bersama orang lain, meskipun mereka adalah orang terdekat (orangtua atau baby sitter). Oleh karenanya, Anda harus benar-benar mampu membagi hati dan pikiran Anda untuk pekerjaan. Jangan sampai, konsentrasi terpecah.

"Anak memang selalu menjadi masalah bagi ibu-ibu yang start up (memulai, Red.) bekerja lagi. Memang awalnya berat, apalagi kalau anak juga biasa dipegang Mamanya. Tapi, biasanya hanya sebentar, sekitar seminggu."

Lama-lama, kata Erin, anak juga akan terbiasa dan belajar. Mereka bisa mengerti kalau kedua orangtuanya kini harus pergi bekerja. "Biasanya anak-anak itu, kan, enggak nangis terus-menerus, hanya 5-10 menit. Setelah itu dia happy-happy lagi. Ibunya saja yang suka merasa bersalah karena sudah meninggalkan anaknya menangis di rumah." Intinya, gunakan waktu Anda di kantor seefektif dan semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab Anda pada perusahaan.

Sesuai dengan Pendidikan

Pekerjaan apa yang cocok dikerjaan seorang freelancer? Erin menjawab, apa saja yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman Anda. "Salah satunya psikolog, bisa ikut assessment atau memberi psikotes di suatu tempat yang hanya memakan waktu beberapa jam. Setelah itu mengumpulkan data dan sisanya, seperti mengolah data dan membuat laporan, bisa dikerjakan dari rumah."