Selain itu, dokter gigi atau dokter umum juga bisa dilakukan seorang freelancer. Para ibu bisa mengambil jam praktik yang fleksibel, misalnya sore hari dan hanya 2-3 jam. Sedangkan untuk yang senang bekerja kantoran, mereka bisa mencari pekerjaan sebagai input data.Cukup datang ke kantor seminggu sekali, pekerjaan sudah beres. Jika memang tidak bisa diselesaikan di kantor, pekerjaannya bisa dibawa ke rumah dan hasilnya dikirim melalui e-mail ke atasannya.
Hobi seperti crafting, memasak, fotografi, menata makanan, menulis, hingga menjahit juga bisa dijadikan pekerjaan lepasan, lho. Malah, saat ini pekerjaan lepasan seperti ini banyak dicari oleh perusahaan besar.
Rumah atau Kantor?
Bekerja di rumah atau di kantor, semuanya tergantung dari ketersediaan pekerjaannya. Yang pasti, tidak ada pekerjaan yang tidak menuntut kita untuk ke "suatu tempat" atau "bertemu orang lain". Bahkan yang berprofesi sebagai entrepreneur tetap melakukannya.
"Biasanya pekerjaan yang banyak dilakukan di rumah itu online shop. Kalau freelance, kan, bekerja dengan orang lain atau perusahaan, hanya lepas waktu. Tergantung mana yang disukai Si Ibu. Penulis juga bisa. Mereka juga tidak perlu ke kantor."
Buat Keluarga Mengerti
Membuat keluarga (suami dan anak) mengerti dengan keinginan kita bekerja (lagi) sangatlah penting. Hal ini harus dikomunikasikan agar tidak terjadi kesalahpahaman atau masalah di kemudian hari. Yang pasti, gunakan teknik bicara yang berbeda pada suami dan anak, ya. Kepada suami, sebisa mungkin masalah ini dibicarakan sebelum menikah. Lain halnya dengan anak, akan lebih baik jika Si Ibu mempersiapkannya beberapa hari sebelum ia mulai bekerja. Jangan pergi diam-diam dengan alasan takut anak menangis saat ditinggal. Hal itu malah akan membuat anak merasa cemas. Dan, tanyakan kabar anak via telepon di sela-sela pekerjaan. Setelah sampai di rumah, tanyakan kegiatan yang sudah dilakukan anak sehingga anak tak merasa kehilangan perhatian ibunya.
Jika masih menyusui, pintar-pintarlah mengatur stok ASI dalam freezer untuk anak. Intinya, ibu sekaligus freelancer harus pintar-pintar me-manage segala sesuatu. Selamat bekerja kembali, Bu!
Ester Sondang