Senang menjalani bisnis ini?
Iya, senang sekali. Apalagi sejak pindah lokasi showroom ke Mal Grand Indonesia Jakarta sekitar 3 tahun lalu, pelanggan banyak datang, bahkan dari luar negeri. Dari Malaysia, Singapura, sampai London, mereka pesan furnitur saya untuk mengisi rumah mereka.
Sebelumnya di mana?
Sebelumnya, sih, di Kemang. Sebenarnya ekspansi saja karena Kemang semakin lama semakin macet. Sekaligus ingin ambil pasar lebih luas lagi. Ternyata yang beli lebih banyak di Grand Indonesia.
Bagaimana awalnya menjalankan bisnis ini?
Oh ya, sebenarnya saya tidak dari awal berangan-angan menjalankan bisnis ini. Bisa dibilang sejak kecil saya sudah diarahkan keluarga untuk meneruskan Mark Plus (lembaga konsultasi pemasaran milik ayahnya, Hermawan Kertajaya, Red.). Kebetulan Bapak dan Ibu, Suliawati Santoso, hanya punya dua anak. Hanya ada saya dan kakak, Michael Hermawan. Jadi kami diharapkan meneruskan usaha keluarga yang sudah berusia 22 tahun itu.
Setelah saya lulus dengan predikat summa cum laude di usia 22 tahun dari Universitas Michigan Ann Arbor, AS saya kembali ke Tanah Air dan magang di kantor lembaga keuangan.
Lalu?
Sayang, saya tidak terlalu serius di sana. Selama 3 tahun setelah lulus kuliah, saya malah lebih banyak mengeksplorasi apa yang saya mau. Sempat juga bantu-bantu sebentar di Mark Plus, tapi setelah dipikir-pikir sudah ada kakak yang lebih punya "potongan" seorang konsultan. Ha ha ha... Saya, kan, perempuan jadi tidak wajib ikut di sana. Saya pilih menjajal usaha sendiri bersama teman-teman.
Kenapa ingin punya usaha? Ada riwayat pengusaha di keluarga?