Jadi, selama menjalani hubungan tersebut, bekerjalah dengan tetap menjaga profesionalitas. Caranya, posisikan diri dan pasangan sebagai rekan kerja dan kedua pihak harus menyadari dan saling mengingatkan akan posisi mereka sebagai pasangan kekasih dan rekan profesional.
Dengan berhubungan secara profesional, keterbukaan bisa diraih. Misalnya, mendapatkan kritik yang jujur dari pasangan terkait pekerjaan yang bisa didiskusikan di balik layar. Sayangnya yang terjadi pada awal hubungan justru kritik sangat minim dan gencar pujian. Padahal jika ingin hubungan profesional tetap terjaga, Anda bersama pasangan harus tetap terbuka.
Kenali Karakter
Mengenal karakter pasangan lebih dalam sangatlah penting. Misalnya begini, Si Pria merupakan tipe lelaki yang senang bersosialisasi dengan teman kantornya. Sedangkan Si Wanita lebih senang dengan lingkungan sosial yang terbatas. Selama mereka berteman, kebiasaan keduanya tidak menjadi masalah satu sama lain.
Namun setelah berpacaran, hal ini bisa menjadi persoalan bagi Si Wanita yang tidak suka pasangannya terlalu dekat dengan orang lain. Jika tidak segera diatasi dan dikomunikasikan, hal ini bisa menjadi sumber konflik baik di antara pasangan maupun rekan kerja. Kesalahpahaman ini bisa merambat pada mood dan nuansa kerja, bahkan bisa juga memengaruhi produktivitas atau penurunan performa kerja. Jika ini yang terjadi, ingat poin awal yaitu sikapi dengan tepat, proporsional, juga profesional. Jika ketiga poin ini diikuti, tidak masalah berpacaran dengan rekan kerja atau atasan. Good luck with your office romance, ladies!
Ester Sondang