Molecular Gastronomy, Keajaiban dalam Hidangan

By nova.id, Jumat, 30 Mei 2014 | 12:54 WIB
Molecular Gastronomy Keajaiban dalam Hidangan (nova.id)

Molecular Gastronomy Keajaiban dalam Hidangan (nova.id)

"Foto: Agus Dwianto / NOVA "

Contoh lain, terpikir menjadi barista inovatif yang membuat bubble jus stroberi dalam minuman lemon atau kopi dengan krim berlapis? Segala "keajaiban" dalam hidangan tersebut, ternyata berasal dari teknik molecular gastronomy.

Beberapa tahun belakangan, perkawinan ilmu pengetahuan fisika dan kimia dengan kuliner memang telah menghasilkan beberapa terobosan, termasuk molecular gastronomy.

"Awalnya, molecular gastronomy lahir karena ada keingintahuan para chef. Kenapa makanan yang dipanasi bisa jadi seperti ini? Reaksi apa yang terjadi? Dan, mengapa bisa timbul demikian? Rasa penasaran inilah yang mendorong para pakar membuat resep-resep dengan sentuhan ilmu kimia dan fisika," ungkap Fitri Anita, dosen jurusan Gizi Majapahit Tourism Academy juga Kepala Research and Development di Tristar Institute.

Ahli memasak yang dimaksud Fitri adalah Nicholas Kurti asal Hungaria dan Herve This asal Perancis. Pada tahun 1998 silam, mereka mulai melahirkan beberapa resep makanan dengan sentuhan ilmu pengetahuan kimia dan fisika.

Kini, teknik MG semakin dikembangkan pebisnis makanan untuk menghasilkan pengalaman baru bagi penikmat kuliner. Termasuk salah satunya, tren es krim nitrogen yang sangat menarik perhatian.

"Molecular gastronomy ini booming karena hasilnya berupa produk siap konsumsi. Dapat disajikan langsung dan hasilnya menakjubkan," ujarnya.

Eksperimen RumahanFitri menegaskan, bukan mustahil bila Anda ingin mempraktikkan MG untuk mengolah resep rumahan.

Ia memberi contoh, Anda bisa membuat spageti polos yang sudah terasa pasta tomat juga taburan basilnya saat digigit. "Atau, masakan daging dalam bentuk agar juga bisa. Caranya, gunakan enzim pemecah protein sehingga daging berbentuk lembek. Lalu bentuk olahan daging sesuai imajinasi, contohnya dibuat seperti mi," tukas Fitri.

Banyak sekali keajaiban yang bisa Anda sajikan di meja makan dengan teknik MG ini. Tak terbayang, kan, bagaimana Si Kecil akan selalu menanti menu makan siangnya?

Jenis KepadatanAda beberapa pilihan untuk memadatkan makanan dengan teknik ini. "Pertama, agar-agar. Hasil olahannya akan lebih kaku. Sementara jika menggunakan gelatin, akan menghasilkan kontur yang lebih fleksibel.

Ada pula karagen yang memberi tekstur kaku namun mudah mencair ketika digigit. "Karagen cocok untuk memadatkan makanan berkuah sehingga berbentuk agar," ujarnya. Nah, tinggal mainkan saja imajinasi Anda mengenai menu yang akan dibuat.