Setahun kemudian, Enis melakukan kontrol ulang ke dokter dan diketahui miomnya makin membesar hingga seukuran janin berusia 3 bulan, sementara kistanya tidak berkembang. Pada tahun 2012, setelah miomnya makin membesar, dirinya datang lagi ke dokter dan disana diketahui miomnya mencapai ukuran 15 cm. Mengingat ukuran miom yang sudah besar, dokter yang melakukan pemeriksaan meminta dilakukan pengangkatan miom sekaligus rahimnya. "Tapi saya keberatan, sebab saya berharap mioma itu akan menyusut secara alami. Apalagi saya sendiri kan belum punya keturunan," imbuhnya.
Baru di akhir tahun 2014, di saat perutnya makin membesar, Enis menemui dr. Relly untuk minta dilakukan pengangkatan. "Saya bersyukur ternyata meski miom saya begitu besar, dr. Relly ternyata bisa melakukan operasi pengangkatan dengan laparaskopi tanpa harus mengangkat kandungan saya," kata Enis makin terkejut setelah mengetahui bahwa miom yang diangkat ternyata terberat yang pernah ada di Indonesia.
Gandhi Wasono M. / Tabloidnova.com