Tommy Utomo Sahabat Penyanyi & Musisi (1)

By nova.id, Selasa, 21 Desember 2010 | 17:01 WIB
Tommy Utomo Sahabat Penyanyi Musisi 1 (nova.id)

Baru tiga bulan belajar, gurunya mengatakan, audio itu tidak ada peraturannya. Alat audio seperti mikrofon dan seterusnya yang sekarang kualitasnya bagus, sebenarnya berangkat dari rumus yang salah. Untuk menjadi penata suara, tidak ada peraturan baku, "Kamu belajar berdasarkan trial and error."

Apa yang kemudian Anda lakukan?

Daripada kuliah, mendingan uangnya digunakan membeli alat dan bisa belajar sendiri. Saya minta Bapak memberi kesempatan saya berkembang. Akhirnya saya beli alat digital audio. Saya terhitung orang ke-35 yang beli alat itu. Artinya komunitasnya sedikit.

Lantas, belajar dengan siapa?

Suatu kali saya kenal Bob Santoso, yang pernah ada di Jakarta Symphoni. Dia menyewa studio saya. Saat itu, ada proyek rekaman lagu salah satu bintang sinetron yang ingin jadi penyanyi. Wah, suaranya benar-benar kacau, banyak falsnya. Bintang wanita ini benar-benar enggak bisa nyanyi.

Saya menjadi asisten Bob selama dia mengerjakan proyek ini. Selama dua minggu Bob mengedit hampir tiap kata, mencoba membaguskan suaranya. Saya coba belajar dari sana, meski Bob pelit bagi ilmu.

Ketika dia pulang, saya coba buka file-nya dan saya putar lagi untuk membandingkan suara asli dengan yang setelah diedit. Saya terus belajar. Tapi, sesungguhnya kalau materinya enggak bagus, mau diapain juga tetap saja kurang bagus. Ha ha ha...

Henry Ismono / bersambung