Jangan Sirik, Gadis Ini Berhasil Turunkan Berat Badan Sampai 50 Kg! (Part 1)

By nova.id, Kamis, 26 Maret 2015 | 08:25 WIB
Jangan Sirik Gadis Ini Berhasil Turunkan Berat Badan Sampai 50 Kg! Part 1 (nova.id)

TabloidNova.com - Catharine Acurso, adalah seorang gadis yang berhasil menurunkan berat badan sampai 50 kg lebih. Kesuksesannya ini berawal dari kisah pilu dan proses panjang yang diakuinya sangat sulit untuk dilakukan.

Kisah Catherina Acurso menyita banyak perhatian dunia, salah satunya karena jumlah penurunan berat badan yang terbilang sangat besar dan konsistensinya menjaga bobot tubuh selama lima tahun belakangan. Berikut penuturan lengkapnya:

Semua karena gaya hidupSaya selalu sedikit kegemukan di sepanjang hidup saya. Saya pun datang dari keluarga yang punya tubuh besar, sebut saja ibu dan lima saudara kandung saya. Ketika saya tumbuh, keluarga yang berada di sekeliling saya selalu menikmati momen berkumpul bersama yang berisi makanan. Tak peduli apakah perayaan tersebut bersifat bahagia atau sedih, mereka selalu menawarkan makanan. Mungkin ini adalah bagian dari budaya Cuba.

Ketika saya berada di tingkat enam, saya baru pertama kali menyadari bahwa tubuh saya lebih berat dan gemuk dibanding gadis lain yang seusia saya. Semula, saya pikir ini adalah pertanda saya siap memasuki bangku sekolah tingkat lanjutan pertama, sehingga saya harus menurunkan berat badan agar para pria menyukai saya.

Motivasi ini pun berlanjut dengan antusiasme saya dan ibu saya mengikuti tren diet yang sedang populer di awal tahun 2000-an. Walau berhasil menurunkan bobot sebesar 30 sampai 40 pon (sekitar 15-20 kg), namun berat badan yang hilang itu kembali lagi, dan terus berulang.

Momen perubahan Setelah saya lulus dari sekolah tingkat lanjutan atas, saya ingin kuliah dan mulai bekerja. Saar itu saya merasa sangat bebas dan berpikir bisa melakukan apa pun karena saya seutuhnya sudah dewasa. Namun, nenek yang saya sangat cintai terserang sakit dan akhirnya meninggal. Kejadian ini membuat saya terpukul karena saya begitu dekat dengan beliau.

Peristiwa meninggalnya beliau menyadarkan saya saat itu. Pasalnya, menurut para dokter yang merawatnya, beliau meninggal karena penyakit jantung. Hal ini tentu saja bisa menyerang keluarga kami secara genetika.

Sejak saya mengalami obesitas, saya pun mulai tersadar jika saya pun tak luput dari risiko penyakit tersebut. Nenek saya juga telah menjalani tiga kali operasi yang membuatnya terpaksa harus bolak-balik ke rumah sakit untuk perawatan.

Beberapa bulan setelah kematian beliau, pada bulan Januari 2009 akhirnya saya dan sejumlah anggota keluarga memutuskan untuk bergabung dengan Weight Watchers. Program yang ditawarkan membuat saya lebih sadar akan apa pun makanan yang masuk ke dalam tubuh saya. Di situlah saya akhirnya berani memutuskan menjalani perubahan dengan pola diet dan olahraga.

(Bersambung)

Ridho Nugroho/Women's Health

FOTO: WOMEN'S HEALTH / FACEBOOK