Heny Kustiarsih Ciptakan Resor Bernuansa Desa (1)

By nova.id, Kamis, 2 September 2010 | 05:17 WIB
Heny Kustiarsih Ciptakan Resor Bernuansa Desa 1 (nova.id)

Bagaimana dengan interior rumah joglo di VJH?

Saya pilih furnitur yang semuanya antik. Tempat tidur, misalnya, saya pilih asal Madura yang sudah berusia 100-200 tahun. Saya sendiri yang mencari tempat tidurnya sampai ke Madura dan Surabaya. Untuk hiasan, saya tata lukisan karya pelukis-pelukis Tanah Air.

Saya memadukan unsur tradisional dengan modern. Untuk kamar mandi, saya lengkapi dengan fasilitas air hangat. AC dan teve juga tersedia untuk kenyamanan para tamu. Sejak awal saya memang meniatkan tempat ini sebagai resor, tempat menginap yang nyaman dengan konsep back to nature.

Wah, Anda rupanya suka barang antik, ya?

Ya, benar. Saya mengoleksi ratusan lukisan berusia tua, zaman Moei Indie atau semasa zaman Belanda. Ada karya Trubus atau S. Sudjojono. Saya juga mengoleksi gerabah dan keramik dari seluruh Indonesia, seperti Jawa, Sulawesi, Sumatera, Timor, dan keramik dari luar Indonesia periode abad 6-12.

Sebagian besar memang berusia tua, misalnya gerabah dari Makassar zaman pra Islam. Saya juga mengoleksi keramik dari Thailand abad 14, dari China zaman Dinasti Tang.

Semua koleksi itu saya simpan di salah satu rumah, yang berfungsi sebagai galeri. Untuk pusat pandangan, saya tempatkan keramik besar di dekat areal pesawahan. Keramik itu sudah berusia 100 tahun, berasal dari Kerajaan Cirebon. Semua koleksi ini bisa dinikmati para tamu. Sehingga saya bisa sekaligus memperkenalkan pencapaian budaya kita kepada para tamu.

Henry Ismono / bersambung