Siapa Bilang Es Krim Bikin Pilek

By nova.id, Jumat, 15 Juli 2011 | 08:48 WIB
Siapa Bilang Es Krim Bikin Pilek (nova.id)

Jangan buru-buru menuduh es krim sebagai biang kerok penyakit pilek. Makanan yang kaya kandungan gizi ini malah dianjurkan untuk anak-anak.

"Ayo, enggak boleh makan es krim. Nanti kamu pilek, lo!" Nah, sering,kan, kita mendengar "ancaman" macam itu? Bahkan waktu kita kecil pun, sering dibegitukan oleh orang tua kita. Padahal, kata Dr. Walujo Soerjodibroto, Ph.D, DSG "Es krim tidak bikin anak menjadi pilek!"

Lo, kok, bisa begitu? "Ya, es krim, kalau dibuat dengan benar dan bersih, bisa dijadikan makanan selingan yang menyehatkan karena terbuat dari susu," jawab Walujo. Di dalam es krim terkandung 60-65 persen air, 12-16 persen sukrosa, 8-13 persen susu skim, 2-6 persen sirup glukosa, 8-13 persen lemak nabati, 0,1-0,2 persen hidrat arang, 0,1-0,3 persen emulsifier, 0,2-0,3 persen zat warna, dan flavour.

Nah, ditilik dari kandungannya itu, pastilah es krim merupakan sumber kalori yang baik. Yaitu dalam bentuk lemak dan hidrat arang. Selain itu, es krim juga sumber protein yang sangat tinggi (susu skim). "Di rumah sakit saja, usai operasi amandel, si pasien diberi es krim untuk mempercepat penyembuhan lukanya. Seandainya es krim ini berbahaya dan membuat pilek, tentunya dokter tidak akan memberikannya pada pasien, kan?" ujar dokter dari bagian Ilmu Gizi FKUI/RSUPN CM, Jakarta ini.

VIRUS

Walujo tak menyangkal, sebagian besar orang (mungkin termasuk kita juga) selalu menghubungkan es krim dengan penyakit tertentu, misalnya flu atau pilek. "Karena tingginya kadar kandungan lemak dan gula yang terdapat di dalamnya, orang menganggap es krim dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari kelebihan berat badan (kegemukan), kenaikan kadar kolesterol darah, juga menimbulkan gejala pilek, batuk, influensa."

Kita mengenal penyakit yang tergolong infeksi saluran pernafasan atas ,upper respiratory tract infections). Seperti, pilek, hidung tersumbat, radang tenggorok, radang sinus, infeksi larings, serta gangguan fungsi saluran pernafasan lainnya. "Semua itu kerap dikaitkan dengan es krim." Padahal, tambah Walujo, kelompok penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi mikro-organisme dan virus.

Virus dan mikro-organisme tersebut banyak terdapat di sekeliling kita. Terutama jika kita tak membiasakan hidup sehat, termasuk makan makanan yang sehat. "Jadi, belum tentu es krim yang menjadi penyebab utama penyakit saluran pernapasan atas tadi. Dan sejauh yang saya tahu, belum ada bukti yang menunjang adanya pendapat jika makan es krim akan meningkatkan frekuensi penyakit saluran pernafasan atas," tandas Walujo.

Artinya, rasa sejuk yang ditimbulkan es krim tidak sampai menimbulkan efek beku (frost) yang dapat mengganggu serta merusak sel-sel dinding dalam saluran pernafasan atas tersebut. Namun, satu hal yang perlu diingat, efek dingin es krim memungkinkan timbulnya serangan asma, terutama bagi yang rentan/alergi terhadap uap air. Yang lebih jelas lagi, infeksi saluran pernapasan atas akan mengalami peningkatan frekuensi bila sistem imunitas tubuh lemah.

JADI ALTERNATIF

Dalam proses pertumbuhannya, anak-anak sangat membutuhkan konsumsi protein dalam jumlah relatif besar. Soalnya, protein inilah yang akan menghasilkan asam amino yang sangat diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan semua jaringan tubuh. Apabila masukan protein tidak mencukupi, bisa jadi pertumbuhannya akan terganggu. Sumber protein yang baik adalah susu. Tak heran, susu menjadi menu makanan penyempurna yang dianjurkan.

"Namun tidak semua orang dapat mengkonsumsi susu. Misalnya, yang mengalami gejala intoleransi laktosa setiap kali minum susu. Jadi, setiap kali minum susu dia selalu diare karena enzim pencernaannya tidak dapat mencerna gula susu (laktosa) yang terdapat dalam susu tersebut." Selain itu, susu juga tinggi kadar lemaknya, yaitu 3,9 persen. Ada anak-anak yang enzim tubuhnya tidak mampu mencerna lemak dengan baik.