Sinar Matahari Menyembuhkan Pilek

By nova.id, Sabtu, 2 Juli 2011 | 00:09 WIB
Sinar Matahari Menyembuhkan Pilek (nova.id)

Caranya, jemur di bawah sinar matahari sebelum pukul 10.00. Sesudah jam tersebut hingga 15.00, sinar matahari bisa membakar kulit.

Tiap pagi, biasanya orang tua suka menjemur bayinya yang baru lahir. Padahal, menurut dr. H. Adi Tagor, SpA, DPH dari RS Pondok Indah, Jakarta, untuk bayi dan balita yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia, tak perlu dijemur secara khusus di bawah sinar matahari. Soalnya, pancaran sinar matahari yang diterima sehari-hari sudah cukup.

Kecuali pada kondisi-kondisi tertentu, semisal bayi mengalami ikterus atau kuning waktu lahir, dianjurkan untuk dijemur tiap pagi sebelum pukul 10.00. "Pada sinar matahari di bawah pukul 10.00, ada blue light yang membantu mengolah zat kuning tersebut hingga nantinya dikeluarkan tubuh melalui BAK atau BAB." Caranya, jemur si bayi dalam keadaan telanjang, baik punggung maupun dadanya, sekitar setengah jam.

Selain itu, bayi-bayi yang sedang pilek juga dianjurkan dijemur karena berguna untuk mengencerkan dahak. Mula-mula jemur bagian dadanya sekitar 5-10 menit, lalu punggungnya sekitar 5-10 menit sambil ditepuk-tepuk lembut dengan jari. Namun dalam menjemur, bayi tak usah ditelanjangi. Hindari pula bagian matanya dari sinar matahari. Untuk si balita, boleh dijemur dengan bertelanjang dada sekitar 10 menit menghadap matahari, lalu 10 menit lagi membelakangi matahari, juga sambil dipukul-pukul lembut punggungnya sekitar 2-3 menit.

Manfaat lain dari sinar matahari ialah mematikan kuman dan virus dalam waktu 24 jam. Itu sebab, amat dianjurkan agar rumah, terutama kamar tidur, dapat dimasuki cahaya matahari.

Tak kalah penting, tambah dr. Nuraeni Erni Akbar B., DSKK dari RSIA Hermina Jatinegara dan RS Haji, Jakarta, yang dijumpai pada kesempatan terpisah, sinar matahari juga perlu untuk membantu pembentukan tulang. "Provitamin D yang ada pada manusia akan diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Bukankah vitamin D amat baik untuk pertumbuhan tulang?"

KULIT JADI MERAH

Kendati demikian, bukan berarti kita boleh membiarkan si kecil berpanas-panasan, lo. Pernah, kan, lihat percobaan fisika dari kaca pembesar yang mengeluarkan api bila difokuskan pada sinar matahari? "Nah, ini membuktikan betapa luar biasa energi yang dipancarkan sinar matahari," ujar Adi. Itu sebab, anjurnya, jangan biarkan anak terekspos sinar matahari dalam waktu lama.

Dampaknya, terang Erni, kulit jadi kemerahan atau disebut eritema. Namun, warna kemerahan ini juga amat tergantung sensitivitas kulit, lamanya terpajan sinar matahari, dan kekuatan gelombang sinar matahari itu sendiri. Dengan demikian, warna kemerahan pada masing-masing anak akan berbeda. Itu sebab, ada anak yang baru terpajan sinar matahari sedikit saja sudah langsung merah, tapi ada juga yang setelah beberapa jam atau bahkan sehari baru tampak kemerahannya.

Selain itu, iritasi debu juga berperan terhadap munculnya kemerahan di kulit. "Jadi, selain terpajan sinar matahari, juga banyaknya debu yang menempel di kulit," jelas Erni. Kemudian, pada anak yang sering berenang, selain sinar matahari membuat kulitnya jadi kemerahan ­apalagi air merupakan penghantar panas yang baik-,air kolam juga mengandung kaporit dan bakteri yang bisa mengiritasi kulitnya.

Kulit yang kemerahan ini, menurut Erni, biasanya akan hilang dalam waktu 1-2 hari. Apalagi, lanjutnya, kulit terdiri dari lapisan-lapisan; ada lapisan luar, tengah, dan dalam. "Kalau hanya kulit lapisan luar dan pajanannya juga tak terlalu kuat, mungkin tak masalah. Warnanya akan kembali ke warna kulit asal, misal, kulitnya jadi putih seperti warna asalnya yang putih." Kecuali, kalau sampai terjadi hiperpigmentasi, akan berbekas semisal jadi hitam, walaupun kulitnya putih.

Namun, hiperpigmentasi terjadi bila pajanan sinar matahari terlalu lama dan frekuensinya sering hingga terjadi pewarnaan kulit secara berlebihan. Soal bahaya-tidaknya, tergantung penyebabnya. Sebab, terang Erni, hiperpigmentasi ada yang memang karena genetik dan ini sulit diatasi. "Kalau yang karena pajanan sinar matahari, ini lebih pada kosmetik. Jadi, bisa dicegah dengan penggunaan sunblock atau emolion, misal, untuk menghindari pajanan sinar matahari."