Yang perlu diwaspadai, bila kulit sampai terbakar; warnanya yang kemerahan akan berubah kehitaman atau disebut sunburn, dengan ciri kulit terkelupas dan terasa perih. Biasanya, menurut Adi, tergantung tempatnya juga seperti di daerah pegunungan dan pantai di mana sinar infra merah dari matahari sangat tinggi. Kalau di pegunungan, bila kulit terbakar, warnanya akan merah kehitaman dan agak bengkak, selain ada rasa nyeri di bawah kulit. Kalau di pantai, kulit berwarna merah kehitaman, lalu mengelupas. Bila sampai terjadi kulit terbakar, oleskan salep Burnazin pada kulit yang terbakar, sehari dua kali. Biasanya akan cepat sembuh.
Dampak lain, menurut Adi, sinar matahari bisa menyebabkan kerusakan lensa dan retina mata yang kalau terekspos terus-menerus bisa bersifat permanen.Terutama bila anak sering main layang-layang, misal, karena matanya akan menentang sinar matahari. Apalagi di langit, selain sinar matahari juga terdapat sinar-sinar lain, seperti sinar kosmik dan sinar-sinar radiasi lainnya.
GUNAKAN PELEMBAB
Biasanya daerah-daerah tubuh yang mudah terkena pajanan sinar matahari adalah daerah yang tak tertutup semisal tangan dan kaki, serta wajah seperti dahi, dagu, dan hidung. Nah, agar si kecil tak sering terkena pajanan sinar matahari, tentunya yang terbaik adalah mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama pukul 10.00-15.00 karena sinar matahari pada jam-jam tersebut bersifat merusak. Jikapun ingin main di luar, saran Adi, carilah tempat yang teduh. Begitu pula bila anak suka berenang, jangan di panas matahari dan selagi istirahat agar mencari tempat teduh.
Bila si kecil ingin main tenda-tendaan di halaman, misal, gunakan payung berwarna cerah/terang agar tak menyerap sinar matahari dan kenakan baju tertutup yang longgar dari bahan tipis serta berwarna cerah. Bila ingin mengenakan kacamata hitam, menurut Adi, boleh-boleh saja, tapi umumnya tak banyak anak balita yang suka. Hanya saja, karena kacamata hitamnya kacamata mainan, tentu terbuat dari bahan plastik hingga tak efektif. Beda dengan kacamata hitam sungguhan yang memang dirancang untuk memantulkan sinar ultraviolet matahari.
Tentang pemakaian sunblock atau tabir surya khusus untuk anak, baik Adi maupun Erni, tak keberatan. Cuma, dikhawatirkan akan menimbulkan bahaya alergi atau kulit jadi teriritasi, mengingat kulit anak sangat sensitif. Kalau sampai alergi/teriritasi, menurut Erni, akan mudah terkena penyakit seperti dermatitis kontak alergi atau dermatitis kontak toksid.
Lebih aman, bilang Erni, gunakan emolion atau pelembab semisal baby cream. Namun begitu, penggunaan pelembab ini bukan dimaksudkan untuk menahan pengaruh sinar matahari, melainkan lebih sebagai bahan pelapis agar debu atau kaporit (bagi anak yang suka berenang) tak langsung mengenai kulit. Begitupun sinar matahari, tak langsung mengenai kulit.
Agar Kulit Si Kecil Tetap Sehat
Perawatan kulit, menurut Erni, hendaknya dilakukan sejak usia dini atau bayi. Caranya: mandikan anak pakai sabun yang lembut, gunakan emolion atau pelembab, beri makanan bergizi, banyak minum, hindari dari pajanan sinar matahari, dan kurangi pemakaian bahan-bahan kimia untuk kulit.
Sinar Ultraviolet
Ada 3 macam gelombang pada sinar matahari, yaitu gelombang pendek, sekitar 100-290 nanometer (satuan panjang gelombang); gelombang tengah atau disebut sinar ultraviolet B, sekitar 290-320 nanometer; dan gelombang panjang atau sinar ultraviolet A, sekitar 320-400 nanometer.
Tentu saja, kita tak bisa membedakan gelombang-gelombang tersebut. Yang jelas, tutur Erni, "gelombang pendek amat jarang sampai ke permukaan bumi karena sudah diserap oleh atmosfer bumi." Jadi, hanya sinar ultraviolet A dan B-lah yang sampai ke permukaan bumi.
Dedeh kurniasih/nakita