Tabloidnova.com - Pada Februari 2014 lalu, seorang remaja pria berusia 19 tahun tiba-tiba menghubungi nomor telepon layanan darurat 999 di Inggris dan mengabarkan mengenai pembunuhan yang telah dilakukannya terhadap remaja lain yang usianya lebih muda darinya.
Dengan percaya diri dan nada suara yang cukup tenang, si remaja ini mengatakan kepada operator yang mengangkat teleponnya, "Kirim polisi dan tim forensik!".
Remaja bernama Lewis Daynes ini telah digambarkan sebagai penjahat paling berbahaya dan manipulatif' sepanjang tahun 2014 oleh kepolisian Inggris. Dan dalam sidang putusan kasusnya yang digelar Selasa (13/1) lalu, Lewis pun divonis bersalah telah membunuh remaja bernama Breck Bednar (14) dan dihukum penjara seumur hidup.
Ketika itu, Lewis yang tinggal di Grays, Essex, Inggris sempat mengundang Breck untuk main ke rumahnya. Namun sesampainya di rumah Lewis, Breck malah diikat tubuhnya dengan lakban kemudian membunuhnya dengan cara sangat keji, yakni menikam lehernya dengan pisau.
Pada Selasa (13/1) kemarin, saat kasusnya disidangkan di Chelmsford Crown Court, Lewis pun hadir dengan wajah yang tenang. Dalam sidang itu pun jaksa penuntut umum (JPU) Richard Whitham QC membacakan kembali rentetan kejadian yang dialami oleh Lewis dan Breck.
Saat menghubungi layanan darurat 999 setahun lalu, Lewis mengatakan, "Saya ingin kau mengirimkan polisi dan tim forensik ke alamat saya," katanya seraya mengklaim dirinya dan dan Breck telah terlibat perkelahian dan kembali berkata, "Hanya satu dari kami yang bisa keluar hidup-hidup!"
Dan ketika ditanya operator apakah ia telah membunuh seseorang, Lewis menjawab, "Ya, saya." Kemudian, dengan nada tenang ia memberikan namanya, usia, alamat, seraya mengatakan kepada operator bahwa Breck telah menerjangnya dengan pisau lipat.
"Saya tak ingat persis apa yang terjadi tapi perkelahian berakhir dengan saya memotong tenggorokannya," aku Lewis. Dengan nada bicara yang jelas dan tenang, ia mengakhiri sambungan teleponnya dengan mengucapkan terima kasih secara sopan kepada operator, ""Terima kasih atas bantuan Anda."
Tak lama kemudian polisi datang ke alamat yang diberikan Lewis. Di flatnya di kawasan Essex, polisi menemukan Breck, remaja asal Surrey yang wajahnya tampak tenang dan lembut telah terbaring tidak bernyawa.
Polisi menggambarkan Lewis sebagai remaja pria yang aneh dan sangat maniak menggunakan komputer, demi menghabiskan waktunya pasca perceraian orangtuanya. Di flatnya, Lewis pun diketahui telah menggunting pakaian yang ia kenakan dan berusaha menghancurkan peralatan komputernya dalam upaya menghapus catatan chatting online dirinya dengan Breck.
Bahkan sebelum menelepon 999, ia diketahui sempat membagikan foto-foto tubuh Breck kepada lingkaran teman-temannya melalui email. Sebelumnya pula ia sempat mengirimkan rekaman video pemenggalan kepala yang dilakukannya kepada seseorang melalui email ke orang lain. Namun polisi tak tahu siapa orang yang ada dalam video itu.