Mencicipi Kuliner Pontianak

By nova.id, Selasa, 11 Agustus 2015 | 03:00 WIB
Kwetiau Legendaris (Foto: Edwin / NOVA) (nova.id)

Untuk pelanggannya, Ahin menyiapkan dua jenis sambal sebagai pilihan, juga kecap asin dan minyak wijen. Harga chai kwe di tempat Ahin cukup bersahabat, mulai Rp1.000- Rp1.500.  

Bubur Pedas Nikmat Disantap Siang Malam

Jejak Melayu yang cukup kental menyisakan beragam kekayaan tradisi, budaya termasuk kuliner di Pontianak. Salah satu kuliner khas Melayu yang sangat mudah ditemukan di Pontianak adalah bubur pedas atau biasa ditulis bubor paddas. Dan salah satu lokasi penjual bubur pedas yang ramai diminati warga asli Pontianak adalah Bubur Pedas Pak Ngah.

Meski Pak Ngah sudah lama menghadap Sang Pencipta, usahanya masih bertahan diteruskan oleh sanak saudaranya. “Bubur pedas tidak seperti bubur nasi jenis lain yang dinikmati pada waktu-waktu tertentu. Bubur pedas bisa dinikmati kapan saja dari pagi hingga malam,” terang Fitri, salah satu pengelola Bubur Pedas Pak Ngah yang terletak di Jalan Pangeran Nata Kusuma.

Tampilan bubur pedas juga berbeda dengan bubur lain yang terbuat dari beras. Pasalnya, beras yang digunakan dalam bubur ini sebelumnya ditumbuk kasar lalu disangrai hingga sedikit berwarna kehitaman. Ditambah berbagai sayur dan rempah, bubur ini memiliki rasa yang unik.

Fitri mengatakan, ada sekitar 20 jenis bahan yang digunakan untuk membuat bubur khas Melayu itu. Sayuran yang digunakan antara lain daun katuk, pakis dan daun kesum yang hanya dapat ditemukan di Pontianak. Tak heran jika usaha yang dikembangkan almarhum Pak Ngah ini masih bertahan hingga saat ini.  

<pEdwin Yusman F