Agus juga bertutur, adiknya sangat baik, sayang keluarga. "Dia juga pekerja yang ulet. Beberapa bulan lalu, dia naik jabatan. Itu sebabnya, ia dapat mobil dinas." Adiknya yang lahir 21 Disember 1964 itu, juga sosok yang gigih. Hanya berbekal ijazah SMA, tahun 1982 ia menyusul kakak-kakaknya merantau ke Jakarta. Semula Siwi tinggal bersama kakak tertua di Depok. "Ia langsung diterima bekerja di PT SBN sampai kepergiannya. Setelah bisa beli rumah, ia memilih tinggal sendiri. Katanya, ingin mandiri," ujar Agus yang berharap pelaku dihukum berat.
Namun kalau sudah menyangkut soal pribadi, "Siwi cenderung tertutup. Termasuk hubungannya dengan teman pria. Saya tidak pernah berani menanyakannya. Yang saya tahu, dia pernah kecewa dengan lelaki. Dulu, sempat ada pria yang mendekatinya tapi belakangan ketahuan, pria itu sudah menikah."
Istri Agus, Yati, menambahkan, "Menjelang Lebaran seperti ini, saya jadi ingat, kami sekeluarga selalu mudik bersama satu mobil dan Siwi yang selalu menanggung biaya transpor serta makan."Jelas, Lebaran kali ini mereka mudik tanpa Siwi. Perempuan mandiri itu sudah pergi untuk selamanya.
"Belakangan saya baru sadar, sebetulnya sudah dapat firasat," kata Yati. Nasi yang dimasaknya, tuturnya, "Sering basi, padahal masih panas karena habis matang. Anehnya, baunya enggak enak seperti nasi basi. Begitu terus beberapa kali. Saya sempat berpikir apa rice cooker-nya rusak. Ternyata..."Henry Ismono