Akhir Kepak Sayap Si Burung Merak (1)

By nova.id, Rabu, 12 Agustus 2009 | 01:42 WIB
Akhir Kepak Sayap Si Burung Merak 1 (nova.id)

Akhir Kepak Sayap Si Burung Merak 1 (nova.id)
Akhir Kepak Sayap Si Burung Merak 1 (nova.id)

"Bengkel Teater yang didirikan Rendra memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah air. (Foto: Assegaff/KOMPAS) "

"Saya menasihatinya agar sabar dan siap dengan segala kepahitan karena usianya yang sudah lanjut," ujar Sito. Waktu ia mengatakan itu, Rendra seperti tersinggung dan bertanya, "Apa kamu tahu kalau saya sudah akan mati?" Dengan lembut Sito berkata, tidak tahu. Mungkin karena menganggap nasihat Sito ada benarnya juga, Rendra kemudian minta Sito mendoakan. "Insya Allah," Sito menyanggupi.

Beberapa hari kemudian, giliran Rendra yang menelepon Sito. Ia berkata, ingin sekali mendengar Sito langsung membacakan doa yang sama. Dengan khidmat Sito pun mengumandangkannya di telinga Rendra.

Sejak itu, Rendra bolak-balik dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Setelah beberapa hari di RS Cinere, ia dipindahkan ke RS Harapan Kita dan lalu ke RS Mitra Kelapa Gading.

Kamis malam Sito mendapat kabar duka. "Dia tidak memberi pesan apa pun kepada saya, tapi mungkin banyak pesan kepada anak-anak sebelum ia meninggal. Jujur, dibanding saya, anak-anaklah yang lebih sering berjumpa dengannya."

Bagi Sito, kenangan hidup bersama dengan bapak dari keempat anaknya ini, sangatlah indah. "Dia itu lebih dari sekadar suami bagi saya. Dia adalah guru saya dan seniman yang sangat saya kagumi. Selain itu, dia juga paman saya, lo (Eyang Puteri Sito bersaudara dengan Ibunda Rendra), makanya meski sudah bercerai hubungan kekerabatan kami tidak akan pernah putus."

Saat ditanya apakah masih ada rasa sakit yang tersisa mengingat dulu Rendra menduakannya dengan Ken Zuraida, ia mengaku tidak. "Dari sisi rasa tidak ada yang berubah. Pilihannya itu (hidup dengan Zuraida) bagian dari konsekuensi yang harus saya pikul. Justru kalau saya tidak pernah melewati hidup bersamanya, saya mungkin tidak akan mendapatkan kehidupan yang sangat berharga seperti saat ini. Yang mau saya ingat tentang dia adalah, semasa hidup dia selalu baik kepada saya. Dan khususnya, dia sudah memberikan kepada saya empat orang anak. Itulah kenangan termanis yang akan selalu saya ingat," jelas Sito yang saat dihubungi NOVA masih di Yogya. Ia terbang ke Jakarta, Jumat pagi.

"Bencana" Istri KetigaSementara di mata Romo Tirun Marwito (65), kakak Sitoresmi, mantan adik iparnya itu merupakan sosok yang idealis. "Beliau seniman yang konsisten. Orangnya suka mengkritik dan berani menyampaikan pendapat kepada siapa pun," kata Romo Tirun yang terakhir ketemu Rendra dua tahun lalu saat mengantarkan mantan adik iparnya itu bertemu Sultan Hamengkubuwono X.Sita Dewi, Hasuna Daylailatu, Ester Sondang