Seperti disambar geledek saat mendengar kabar menyedihkan itu. Seharusnya, hari itu (1 Agustus 2008), menjadi hari yang membahagiakan karena suami ulang tahun. Yang terjadi, hari itu suamiku justru menangis. Sepuluh tahun ia menanti punya bayi kedua, lho.
Tak mau larut dalam kesedihan, kami lalu saling menguatkan. Tak ada saling menyalahkan kendati akulah yang meminta melahirkan di RS tersebut. Aku belum mau menyerah. Hari itu juga, dari Klinik Nusantara, kami meluncur ke RS Mata Aini. Aku sengaja tidak memberitahu kondisi Jared pada dr. Lumongga yang memeriksanya. Aku ingin punya opini kedua yang murni. Ternyata hasil USG yang dilakukan Dr. Limongga, sama.