Dulu sempat diberitakan soal hubungan dekat Bapak dengan Mbak Tutut?Sebatas dalam konteks pekerjaan, Insya Allah dan alhamdulillah, tidak lebih dari itu. Mbak Tutut, kan, waktu itu Ketua PMI Pusat, sementara saya Ketua PMI DKI Jakarta. Karena Mbak Tutut sebagai anak presiden dan Bapak ajudannya presiden, jadi kedekatannya hanya selaku hamba Allah. Saya sangat percaya pada Bapak.
Tapi Bapak romantis?Wah, romantis banget. Tiap ulang tahun perkawinan kami, 22 Februari, jam 00.00 pasti Bapak mengucapkan selamat. Itulah perhatian yang dia berikan.
Bapak bisa juga marah?Bapak marah ketika saya bandel tidak mau memikirkan kesehatan. Kadang jam 03.00 saya masih rapat. Paginya saya sudah pergi ke Pasar Blok M melakukan kegiatan sosial. Sampai-sampai saya belum makan karena ingin menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tuntas. Dulu, ketika dicalonkan jadi capres, jika Bapak hanya kampanye di 3-4 titik dalam sehari, saya bisa di 11 titik dalam sehari.