Geliat Mukena Tasik Jelang Ramadhan, Nguber Pesanan dengan Mesin Rp 600 Juta

By nova.id, Senin, 25 Agustus 2008 | 06:41 WIB
Geliat Mukena Tasik Jelang Ramadhan Nguber Pesanan dengan Mesin Rp 600 Juta (nova.id)

Geliat Mukena Tasik Jelang Ramadhan Nguber Pesanan dengan Mesin Rp 600 Juta (nova.id)

"Foto: Ahmad Fadillah/NOVA "

NOVA.id - Meski tak seramai tahun lalu, pesanan mukena di Tasik tiga bulan belakangan meningkat tajam.

Para pengrajin pun harus lembur demi memenuhi pesanan. Untung mesin bordir senilai Rp600 juta datang tepat waktu.

Senja sudah merambat malam di Desa Pegaden, Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (12/8). Seakan berlomba, suara mesin bordir dari tiap rumah penduduk pun mulai mengisi malam desa yang terkenal dengan kerajinan bordir Tasik tersebut.

Di serambi rumah Uha Ruhana (40), lima pekerja, satu di antaranya perempuan, sibuk menyelesaikan bordir untuk mukena. Ya, sebulan belakangan ini mereka wajib lembur hingga pukul 22.00 gara-gara membanjirnya order.

"Kami libur lembur hanya malam Minggu saja," kata Uha seraya bercerita, belakangan order bordir meningkat 30 persen.

Uha terpaksa mewajibkan pekerjanya lembur karena susah mencari pekerja tambahan.

"Kalau tidak lembur, pesanan tak mungkin terkejar."

Kalau toh sampai kewalahan, ia akan "melempar" pesanan itu ke para tetangga yang hampir semuanya punya mesin bordir.

Tak hanya lima pekerjanya yang dikerahkan menyelesaikan pesanan, istri Uha, Een Khoeriyah (37), dan anaknya, Sova Patrotul Alawiyah (17), juga dilibatkan.

Ibu dan anak ini bertugas melubangi kain dan merapikan benang, sebelum pesanan mukena diserahkan ke pemesannya, pasangan Hery Hasan (50) dan Ny. Titik Suprapti, pemilik Kabisa Bordir.

Selama ini Uha memang memilih hanya jadi pengrajin. Semua produksi mukenanya disetor ke Kabisa Bordir.