Geliat Mukena Tasik Jelang Ramadhan, Nguber Pesanan dengan Mesin Rp 600 Juta

By nova.id, Senin, 25 Agustus 2008 | 06:41 WIB
Geliat Mukena Tasik Jelang Ramadhan Nguber Pesanan dengan Mesin Rp 600 Juta (nova.id)

Selain Ndang, pasangan H. Agus dan Hj. Wiwin juga menjadi pengrajin mukena yang terbilang sukses di Kampung Cimawate.

Meski merahasiakan omsetnya, Wiwin mengaku punya 3 mesin bordir komputer. Masing-masing punya 10 "kepala" yang bisa membordir di saat bersamaan.

Selain itu, ia juga punya puluhan mesin bordir manual.

Wiwin juga sependapat, pesanan tahun ini menurun. Padahal, Lebaran tahun lalu, Wiwin berhasil mendapat "THR" sebuah laptop dari toko benang langganannya karena ia membeli benang dalam jumlah amat banyak.

Soal merosotnya pesanan tahun ini, diduga Wiwin lantaran harga kain dan benang yang terus meningkat dari bulan ke bulan.

"Sementara untuk menaikkan harga mukena juga susah, karena harus bersaing dengan pengrajin lain," tambah Wiwin sambil bercerita tentang tren gaya Gelombang Cinta yang melanda dunia mukena belakangan ini.

Roda ekonomi di Kampung Cimawate memang digerakkan oleh usaha mukena.

Menurut salah seorang warga, nyaris semua pengrajin di kampung ini menggapai sukses.

Salah satu indikasinya, ada 24 orang yang akan berangkat haji tahun ini.

"Tahun lalu malah 32 orang."

Selain pergi haji, ukuran sukses juga tercermin dari beberapa bangunan rumah tingkat di kampung ini.

Sukrisna